Serahkan Senjata Rakitan, Warga Monjok dan Taliwang Jenuh Berkonflik

Monjok dan Taliwang
SERAHKAN SENJATA : Warga Taliwang menyerahkan senjata tajam dan rakitan milik mereka di kantor Lurah setempat kemarin. (Ist for Radar Lombok)

MATARAM – Warga Monjok dan Taliwang menyerahkan senjata rakitan dan senjata tajam mereka ke aparat keamanan. Penyerahan berlangsung di dua lokasi yakni di kantor Lurah Monjok dan kantor Lurah Taliwang.

Penyerahan dihadiri langsung oleh Kapolres Mataram AKBP Muhammad,  pejabat Pemkot yakni Asisten I Lalu Martawang serta para tokoh masyarakat. Warga berbondong-bondong menyerahkan senjata yang mereka gunakan berkonflik selama ini, saat konflik selama ini.

BACA JUGA : Masih Dirawat di Rumah Sakit, Ini Data Korban Bentrok Monjok-Taliwang

Salah satu tokoh  Lingkungan Taliwang H. Hasbullah mengatakan,  warga i jenuh dengan adanya konflik yang berkepanjangan. “ Kami sudah berikan himbauan baik secara lisan maupun saat penyampaian khutbah jumat,” katanya kemarin.

Dari hasil rembuk, warga sepakat menyatakan perdamaian dan menyerahkan semua senjata tajam maupun rakitan yang pernah digunakan. Dari penyerahan terdata ada panah 423 buah, senjata rakitan 20 pucuk senjata api, 39 ketapel, busur panah dua, sumpit satu, tombak satu, tongkat besi satu dan parang satu, serta 35 butir kelereng.

Sementara itu Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan, sesuai dengan hasil kesepakatan bersama serta  himbauan yang sudah berkali-kali disampaikan, kedua belah pihak sepakat berdamai. “ Setelah kita sosialisasi warga menyerahkan senjata tajam sendiri. Kita sangat apresiasi dukungan masyarakat yang menyatakan damai selama ini,” katanya.

Baca Juga :  Paska Bentrok Monjok-Taliwang, Mohan Cek Sekolah dan Pelayanan Kesehatan

Dikatakan Martawang, Pemkot bersama aparat kepolisian tetap menindak tegas warga yang tidak mau menyerahkan senjata. Masyarakat pun sudah sadar soal ini. “Apalagi dua daerah ini (Monjok dan Taliwang) adalah daerah yang satu rumpun,” ungkapnya.

Taliwang dikenal sebagai kawasan wisata kuliner di Mataram. Wisatawan sudah banyak mengenal kampung ini. Begitu juga dengan Monjok yang dikenal sebagai destinasi wisata mutiara.” : Keduanya saling mendukung untuk menciptakan kenyamanan wisata. Salah satunya keamanan. Jangan sampai ada keributan lagi, kita masih berpatok pada pernyataan sikap kedua lingkungan saat perdamian,” ucpanya.

Sedangkan aktor di balik konflik sudah di ranah Polresta Mataram untuk terus diusut tuntas. Pemkot akan bersikap tegas serta sudah ada posko keamanan yang di tambah didaerah perbatasan. Selain itu beberapa pemicu konflik telah ditelusuri bersama tim terpadu.

Baca Juga :  Pemkot Mataram Terkesan tak Bisa Tangani Konflik Monjok-Taliwang

Hadir dalam penyerahan senjata di Taliwang antara lain Wadir Binamas Polda NTB, Kapolsek Cakranegara, Danramil Cakranegara, Camat Cakranegara, Lurah Karang Taliwang Kaling, tokoh agama dan warga umu. Penyerahan senjata ini disambut baik oleh kepolisian. Wadir Binmas Polda NTB AKBP Widiyatmoko mengatakan, pihaknya berterima kasih atas kesadaran warga menyerahkan senjata. Warga yang menyerahkan senjata tidak akan diproses sesuai dengan UU darurat Nomor 21 tahun 1951.”Kami mengetahui di Lingkungan Karang Taliwang sebagian besar warganya bermata pencaharian di bidang kuliner. Untuk itu, marilah kita jaga bersama kondusivitas keamanan agar bisa melaksanakan aktivitas dengan nyaman,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolsek Cakranegara Haris Dinzah tetap menghimbau warga yang belum menyerahkan senjata untuk segera menyerahkannya. “ Kalau masih ada yang menyimpan. Kita tindak dengan Undang-Undang darurat. Semua tokoh Karang Taliwang dan Monjok akan diundang oleh Polda NTB besok (hari ini). Itu untuk menindak lanjuti penyerahan senjata ini,” ungkapnya.(dir/gal)

Komentar Anda