Sepakat Bersama-Sama Menjaga Keutuhan NKRI

DOA BERSAMA DAN SILATURAHMI : suasana pelaksanaan doa bersama dan silaturahmi silaturahmi TNI/Polri, ulama dan masyarakat guna memelihara kebhinekaan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI di Mapolda NTB, Selasa kemarin (23/5) (Ali Ma’shum/Radar Lombok)

Kepolisian Daerah (Polda) NTB menggelar doa bersama di masjid Mapolda NTB. Acara ini dirangkaikan  dengan silaturahmi TNI/Polri, ulama dan masyarakat guna memelihara kebhinekaan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI.


ALI MA’SHUM—MATARAM


Sekitar pukul  08.30 Wita, ratusan peserta doa bersama mulai berdatangan di masjid Mapolda NTB. Ada Gubernur NTB TGH Zainul Majdi, pejabat utama Polda NTB, Korem 162/WB, Lanal Mataram, tokoh agama, tokoh masyarakat. Tak ketinggalan, ratusan pelajar juga menghadiri acara ini.

Kapolda NTB Brigjen Pol Firli mengatakan  silaturahmi ini digelar  memperkokoh tali persatuan. Disamping itu tentu saja untuk mempererat silaturahmi sesama warga Negara. Terlebih lagi saat ini, ditemukan adanya masyarakat yang ingin mengembangkan ideologi baru selain Pancasila. Hal tersebut kata dia  tidak dapat dibenarkan dan mengkhianati kesepakatan para pahlawan yang memperjuangkan berdirinya NKRI. ‘’Ttentu kita sangat terganggu dengan isu-isu seperti ini. Jadi kegiatan silaturahmi sudah sangat tepat kita lakukan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan NKRI,’’ ujarnya.   

Tak ketinggalan, kegiatan ini juga digelar untuk silaturahmi menjelang bulan suci Ramadan. ‘’ Kita harus bersyukur bisa hidup di Indonesia yang berada dalam keberagaman suku dan agama. Inilah kekuatan terbesar bangsa kita,’’ katanya.

Baca Juga :  Mengenal Adzkia Aisya Mas’ud, Wakil Indonesia di Olimpiade Matematika Internasional di Hongkong

Gubernur NTB TGH Zainul Majdi mengatakan NKRI adalah satu akad terbesar (komitmen) sebagai warga Negara Indonesia. Ditambah lagi dengan Negara Indonesia yang salah satunya  warisan para ulama. Untuk itu, sudah sangat tepat jika hal tersebut dijaga serta dirawat. ‘’ Konsep Islam itu sudah jelas, sesuatu yang baik dan kita warisi dari orang lain, maka kita wajib menjaga dan merawatnya,’’ ungkapnya.

Akad kata Gubernur bukan hanya terjadi antara laki-laki dan perempuan dalam pernikahan. Ataupun bukan hanya kepada pembeli dan penjual dalam bisnis. ‘’ Tetapi sebagai warga Negara, salah satu akad yang paling utama adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didalamnya terdapat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan segala peraturannya,’’ imbuhnya.

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Masdar Farid Mas’udi selaku pembicara menyampaikan bahwa Indonesia adalah Negara yang unik diantara Negara-negara Islam lainnya. Keunikan tersebut kata dia seperti semua agama ada di Indonesia. ‘’ Indonesia adalah satu-satunya negara yang terluas wilayahnya. Ini tidak dimiliki Negara lain,’’ terangnya.

Baca Juga :  Mengenal Bripka M Nurul Wathan, Peraih Polisi Teladan Tingkat Polda NTB 2017

Negara Islam disebutnya satu persatu mulai runtuh. Dimulai Negara Islam yang terletak di Afrika Barat, Asia Barat dan sebagainya. Namun, Negara dengan kebhinekaan seperti Indonesia masih bisa bertahan. ‘’ Kalau tanpa ada pertolongan dari Allah SWT tentu itu akan mustahil,’’ katanya.

Indonesia adalah gurunya Negara persatuan. Islam Indonesia juga disebutnya adalah Islam yang tidak mudah mengkafirkan orang lain. ‘’ Itulah Indonesia yang kita cintai,’’  jelasnya.

Hal tersebbut kata dia tentu tidak secara tiba-tiba didapatkan.  Melainkan nilai yang diwariskan oleh para ulama dan masyaikh. Islam juga tegasnya tidak gampang memusuhi. ‘’ Beda agama tidak dimusuhi, masih saudara. Beda agama bukan karena pilihan, tapi karena hidayah. Bisa saja kalau Allah SWT mau menjadikan semua orang satu agama. Gampang saja, tapi kalau begitu tidak ada kontestasi,’’ tandasnya.(*)

Komentar Anda