Senggigi Sunset Jazz 2019 akan Hadirkan Raisa dan Tompi

JAZZ : Salah satu grup jazz tampil pada Senggigi Sunset Jazz (SSJ) 2018 lalu. Tahun ini SSJ kembali digelar. (Dok/Radar Lombok)

GIRI MENANG- Mengulang kesuksesan tahun lalu, Senggigi Sunset Jazz (SSJ) kembali digelar tahun ini. Sejumlah musisi papan atas dipastikan datang menghibur warga NTB diantaranya Raisa, Ruth Sahanaya dan Tompi. Akan tampil juga musisi NTB seperti Suradipa, Betelu dan The Maiqkane’s yang siap menyajikan penampilan terbaiknya. Pemain saksofon cilik asal NTB, Kevin, dan Ricard Hutapea juga akan berkolaborasi dengan para musisi yang tampil. Pilihan para penampil tahun ini adalah untuk menguatkan komitmen dalam menyajikan pentas jazz yang sebenarnya. “Nantikan kejutan-kejutan di Senggigi Sunset Jazz 2019. Saya ingin mengajak semua benar-benar terbuai dengan pantai, sunset dan penampil pilihan yang khusus hadir untuk Senggigi Sunset Jazz,” ungkap Nety Rusi, Project Director Senggigi Sunset Jazz di Jakarta, (14/10).

Event jazz ini akan digelar di kawasan Pantai Kerandangan Kecamatan Batulayar tanggal 3 November mendatang. Jazz di pantai saat matahari terbenam adalah waktu yang indah untuk menggambarkan perasaaan melalui musik. Pengalaman luar biasa dan tidak setiap saat ada. Senggigi Sunset Jazz 2019 menggabungkan unsur-unsur terbaik untuk menikmati musik jazz.” Kami tampil saat sunset. Ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa. Tantangan bagi kami adalah memberikan penampilan yang berkesan untuk para pengunjung setia Senggigi Sunset Jazz dari tahun ke tahun. Proses ini membuat kami terpacu untuk memastikan tidak ada penonton kecewa,” katanya.

Sementara musisi muda Tami Aulia mengatakan, tantangan tampil di SSJ 2019 adalah pentas ini tidak hanya bertujuan menghibur para pecinta jazz. Pentas ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menunjukkan Lombok terus bangkit setelah diguncang gempa besar tahun lalu. “Sebagai orang asli Lombok, saya berharap Senggigi Sunset Jazz bisa menjadi energi pemacu Lombok untuk terus bangkit, tetap semangat, dan semakin maju setelah musibah tahun lalu. Lombok punya potensi dan energi luar biasa,” ungkap Tami.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memilih Pantai Kerandangan sebagai lokasi tahun ini karena sejumlah pertimbangan. Pertama, animo penonton yang membesar dari tahun ke tahun. “Setelah dua kali menyelenggarakan, kami melihat penontonnya semakin banyak. Tahun ini, kami mencari tempat yang lebih representatif namun tetap dapat menampung penonton yang banyak itu,” ungkap Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.(git)

 

Komentar Anda