Semua Korban Kapal Tenggelam dari Lombok

23 TKI ilegal asal NTB saat berada di atas Kapal Angkatan Laut Batam. (IST/LANAL BATAM)

MATARAM – Sebanyak 23 orang dari 30 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok yang tenggelam di perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (16/6) lalu hingga saat ini masih berada di Batam untuk mengurus prosedur pemulangan mereka kembali ke Lombok. Satu korban meninggal berasal dari Lombok Tengah.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi menyampaikan perkembangan penanganan CPMI yang mengalami musibah kapal tenggelam yang ditumpangi ketika hendak menyeberang ke Malasyia secara ilegal. “Jadi menurut informasi yang kami terima dari Batam, jumlah korban keseluruhannya sebanyak 30 orang. Semua berasal dari Lombok, ada dari Lombok Tengah, Lombok Timur dan ada juga dari Lombok Barat,” ungkapnya kepada Radar Lombok, Rabu (22/6).

Baca Juga :  Kapal TKI Ilegal Asal NTB Tenggelam di Batam, Polda Selidiki Tekong yang Memberangkatkan

Berdasarkan informasi yang diterima juga, dari 23 orang korban selamat, 21 orang korban ditampung di BP2MI Kepri, Kota Batam, sementara dua korban selamat lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dari tujuh orang korban yang hilang, terdiri dari enam orang laki-laki dan satu orang perempuan. Dari tujuh korban hilang, hingga saat ini baru satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Singapura.

Gede menyebutkan, identitas korban yang meninggal dunia tersebut atas Lalu Ahmad Sapi’i, usia 38 tahun, alamat Desa Tumpak Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Identitas detail diketahui berdasarkan sejumlah kartu yang ditemukan di pakaian korban, seperti KTP, SIM dan KTKLN. “Ini informasi yang kami terima dari BP2MI NTB,” katanya.

Baca Juga :  Cerita Keluarga PMI Korban Kapal Tenggelam Di Perairan Pulau Putri Batam

Gede juga menyampaikan bahwa korban yang masih hilang diperkirakan meninggal semua. Saat ini jenazah korban masih dicari petugasnya. Namun data dan identitas para korban yang hilang belum diketahui karena korban berangkat tanpa memberitahu kepala dusun dan kepala desa di kampung mereka.

Seperti diketahui, insiden kecelakaan kapal pengangkut CPMI terjadi di perairan Pulau Putri, Batam, Kamis 16 Juni 2022 sekitar pukul 19.30 Wita. Kapal yang ditumpangi 30 orang CPMI menabrak kayu dan tenggelam ketidak hendak berangkat ke Malaysia melalui jalur tidak resmi. (sal)

Komentar Anda