Sempat Ricuh, Penjagaan Lokasi Bau Nyale Diperketat

RICUH : Kericuhan yang sempat terjadi antara aparat dan warga yang memaksa masuk lokasi tangkap nyale di Jerowaru.

SELONG – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melakukan penjagaan ketat di pintu masuk Pantai Kaliantan yang selama ini menjadi lokasi kegiatan budaya bau nyale. Sebelumnya, warga memaksa masuk ke lokasi. Aparat gabungan mencegat mereka di simpang tiga Tutuk Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru Senin (1/2).

Kabag Ops Polres Lombok Timur, Kompol Eko Mulyadi, menegaskan, sesuai Perintah Bupati Lombok Timur, segala bentuk kegiatan bau nyale tahun ini ditiadakan. Untuk itu jajarannya melakukan pencegahan adanya potensi kerumunan. “Sesuai perintah Kapolres, kita akan  melakukan pengamanan di dua titik untuk mencegah masyarakat yang akan menuju lokasi bau nyale yaitu di simpang tiga Tutuk dan perempatan kantor Desa Pemongkong,“ tegasnya.

Selain itu, sebanyak 60 anggota dibagi dua untuk berjaga di dua titik pengamanan dengan dibantu oleh pasukan Pol PP dan TNI, termasuk di lokasi bau nyale akan diadakan patroli. “Pengamanan akan kami lakukan sampai pagi hingga dua hari kedepan, dengan melibatkan beberapa personil dari Polsek jajaran guna mempertebal lapisan pengamanan. Selain itu, dirinya menerangkan, jika masyarakat sudah diimbau untuk kembali dan tetap memaksa, maka akan dilakukan penindakan terhadap oknum warga yang memaksakan kehendak tersebut.“Kami tetap mengimbau warga secara humanis, sebab banyak diantara mereka yang tidak tahu, meskipun sudah dilakukan sosialisasi secara maksimal,“ ungkapnya.

Meski demikian katanya, pada Senin malam, ratusan warga terus berdatangan ingin menangkap nyale.  Sehingga masyarakat yang tidak terima dengan larangan itu, adu mulut dengan aparat. “ Karena situasi yang tida kondusif, makanya anggota keamanan mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghindari kerumunan yang semakin tidak terkendali,” paparnya.

Disampaikan, keributan yang terjadi itu karena masyarakat diminta kembali. Setelah beberapa jam diberikan peringatan dengan baik untuk disuruh kembali, warga tetap bertahan dan tidak mau membubarkan diri, justru salah satu oknum warga melakukan orasi yang memancing keributan.“Kita akan tetap melakukan pencekalan malam ini hingga besok. Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya mengurugkan niatnya untuk melakukan kegiatan bau nyale, mengingat sampai saat ini daerah kita masih dalam pandemi Covid-19,”ungkapnya.(wan)

Komentar Anda