Radarlombok.co.id – Tim nasional (timnas) U-22 Indonesia memastikan tempat di semifinal sepak bola SEA Games 2017. Itu diraih setelah Garuda Muda mengalahkan Kamboja U-22 dua gol tanpa balas di Stadion Shah Alam, Selangor, kemarin (24/8). Dengan hasil tersebut, Indonesia menghadapi Malaysia di semifinal Sabtu (26/8).
Indonesia harus menghadapi tuan rumah di babak semifinal karena hanya menjadi runner-up grup B. Pasalnya, Thailand di pertandingan lain menggulung Vietnam tiga gol tanpa balas Kemenangan itu membuat Thailand mengemas 13 angka, unggul dua poin atas Indonesia. Di laga semifinal lainnya, Thailand akan menghadapi Myanmar yang menjadi runner-up grup A.
Meski berat, Indonesia tidak gentar menghadapi Malaysia. “Kami harus habis-habisan,” kata playmaker Indonesia Evan Dimas Darmono.
Pelatih Indonesia Luis Milla pun tidak kalah optimistis. Meski Malaysia akan mendapatkan dukungan banyak penonton sebagai tuan rumah, timnya tidak akan gentar. “Mereka saat ini sebagai host, pendukung juga banyak, tapi kami juga punya suporter yang setia,” tegasnya. “Saya tetap akan melakukan pendekatan persiapan pemain seperti halnya laga sebelumnya,” lanjut Milla.
Melihat catatan pertemuan sebelumnya di SEA Games, Indonesia harus waspada. Pada empat pertemuan terakhir, Indonesia hanya menang sekali. Namun, kemenangan itu terjadi pada pertemuan terakhir di semifinal SEA Games 2013. Indonesia yang kala itu dilatih Rahmad Darmawan menang via adu penalti yang berakhir dengan skor 4-3.
Sebelumnya, pada 2011, Indonesia babak belur di tangan Malaysia. Di fase grup, Indonesia kalah 0-1. Sedangkan di laga final, Indonesia tergelincir melalui adu penalti. Ketika itu Indonesia menjadi tuan rumah.
Pada babak grup SEA Games 2017 ini, Indonesia mengawali perjuangan dengan hasil draw melawan Thailand. Meski belum terkalahkan, Garuda Muda harus bekerja keras hingga memastikan tiket semifinal melawan Kamboja kemarin.
Sebaliknya, Malaysia begitu digdaya di grup A dengan kemenangan absolut. Bahkan, di laga terakhir, mereka menggulung Laos 3-1. Malaysia dan Indonesia punya pola serangan yang sama, yakni mengandalkan kecepatan dari kedua sisi sayapnya.
(nap/irr/c9/ang)
