Sembilan Tahun Mangkrak, PLTU Bonto Dilanjutkan

DIKERJAKAN LAGI: Inilah kondisi terakhir PLTU Bonto yang akan dikerjakan oleh anak perusahaan PLN.

KOTA BIMA – Setelah nasibnya tak jelas selama sembilan tahun lebih, akhirnya pembangunannya pembangkit lisatrik tenaga uap (PLTU) Bonto dilanjutkan.

Rencananya pembangkit berkapasitas 2 x 10 MW tersebut mulai dioperasikan Agustus 2018 mendatang. “Cucu dari PLN yang akan mengerjakannnya dengan vendor baru yang masih berasal dari Cina,” ungkap Manajer PT PLN Persero UPP Sumbawa Ahmad Shofwan Haryadi.

Cucu PLN ini merupakan perusahaan terakhir yang mengerjakan pembangunan PLTU tersebut. Beberapa tahun lalu pembangunan dikerjakan oleh PT Rekadaya Elektrikal. Rencananya, awal Agustus 2017 pengerjaan dimulai dengan luas area 24 hektare dan kebutuhan luas unit 19 hektare.

Sebelum Idul Fitri lalu, enginer dari Cina sudah datang dan melihat langsung kondisi terakhir pembangunan PLTU Bonto. Guna memastikan apakah ada yang harus diperbaiki atau diganti.  Sehingga, dalam pengerjaannya tidak lagi ditemui banyak kendala.

Baca Juga :  FORMI Silaturrami dengan Dispora NTB

Diakui Ahmad, masalah yang muncul dari kontrak sebelumnya akibat vendor yang melanggar perjanjian. Meski vendor tersebut sama – sama dari Cina, Ahmad memastikan bahwa vendor yang sekarang berbeda dari sebelumnya. “Mesin yang digunakan untuk PLTU merupakan produk Cina. Mau tidak mau, kami harus tetap memilih vendor dari Cina,” tuturnya.

Terkait jumlah dana suntikan untuk kelanjutan pembangunan PLTU, Ahmad mengaku tidak mengingat angka persisnya. Namun dipastikan menyentuh angka miliaran rupiah. PLTU dengan perencanaan konsumsi 179.280 ton batubara per tahun ini, menggunakan batubara berkalori rendah (Low Range Coal) yaitu batubara yang memiliki kandungan panas 3.000 – 4.000 kCal/kg.

Baca Juga :  Triwulan I Ekonomi NTB Tumbuh 4,59 Persen

Instalasi listrik proyek PLTU Bonto, sebelumnya diprediksi menelan biaya 1,3 juta dolar Amerika per MW atau sekitar Rp 13 miliar.  Sehingga untuk biaya sampai proses finishing, diperkirakan menelan anggaran Rp 250 miliar. Proses pengerjaannya pun saat ini telah tuntas, tinggal menunggu PLTU-nya saja.

Rencanaya PLTU ini akan disokong oleh jaringan transmisi 70 kV. Untuk menyalurkan listrik dari Bonto ke wilayah Kabupaten Bima dan juga Dompu. (tin)

Komentar Anda