Semangat Warga RT 07 Bumi Kodya Asri Menjaga Kamtibmas, 5 Tahun Lebih Konsisten Laksanakan Ronda

PENILAIAN: Momen tim penilai lomba Kamtibmas dari Polresta Mataram, mendatangi RT 07 Bumi Kodya Asri, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, dan disambut hangat oleh warga. (IST/RADAR LOMBOK)

Melaksanakan ronda malam dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), kian jarang ditemukan belakangan ini, terlebih warga di perkotaan. Tapi tidak dengan warga RT 07 Bumi Kodya Asri, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Warga setempat tetap melaksanakan ronda ditengah kesibukan mereka sehari-hari.

WILAYAH RT 07 merupakan bagian dari delapan RT di Lingkungan Bumi Kodya Asri. Lokasinya berada di ujung barat komplek perumahan ini, dan berbatasan dengan areal persawahan di belakang maupun kanan kirinya. Lokasinya itu menyebabkan RT 07 rawan gangguan keamanan. Apalagi kepadatan penduduknya kian meningkat, dengan banyaknya kos-kosan maupun rumah kontrakan.

Puncaknya beberapa hari setelah Idul Fitri 2017 lalu. Terjadi aksi pencurian di rumah kontrakan yang dihuni mahasiswi. Saat itu, rumah dalam keadaan kosong ditinggal mudik lebaran. Aksi pencurian ini berhasil digagalkan warga, yang bahkan berhasil menangkap pelakunya.

Dari kejadian itu, muncul kesadaran masyarakat setempat untuk bersama-sama menjaga keamanan di lingkungan mereka. Lalu tercetus ide dan ditindaklanjuti dengan kesepakatan bersama untuk melakukan ronda secara bergiliran. Persoalan keamanan ini tidak semata-mata hanya mengandalkan petugas keamanan.

Pada awalnya, banyak pihak yang pesimis bahkan mencibir kegiatan ini. Mereka tidak yakin, ronda ini akan berlangsung lama. Bahkan ada yang menganggapnya aneh, karena masih ada warga di perkotaan yang mau ronda malam. Kini, tidak terasa sudah 5 tahun lebih warga setempat konsisten melaksanan ronda. Kondisi keamanan setempat, kian terjaga.

Baca Juga :  SUTARTO, MANTAN PENJUAL JAJAN KELILING RAIH GELAR PROFESOR TERMUDA NTB

Ketua RT 07, Suryadi menceritakan, keinginan warga secara bersama-sama menjaga keamanan RT setempat sudah lama muncul. Aksi pencurian yang akhirnya berhasil digagalkan warga tahun 2017 itu, menjadi momentum merealisasikan wacana itu dengan menggelar ronda. ”Sejak saat itu, warga bersama-sama melaksanakan ronda,” jelasnya.

Awal dimulainya ronda malam, diakuinya hanya terbentuk 7 group. Jumlah itu kian lama semakin bertambah. Terbukti,  sekarang jumlahnya dua kali lipat, yaitu 15 group. Per group diisi sebanyak empat orang yang akan melakukan ronda tiap malamnya. “Masing-masing group kena ronda dua kali perbulannya,” katanya.

Diakuinya, tidak mudah bagi warga untuk menggelar ronda malam.  Masing-masing warga punya kesibukan. Pada malam hari, warga yang punya giliran ronda harus begadang, lalu pada pagi hari mereka harus masuk kerja dan melaksanakan aktivitas lainnya. Tapi dengan kesadaran yang tinggi untuk bersama-sama menjaga keamanan RT 07, warga tetap melaksanakan ronda hingga sekarang sudah lebih dari 5 tahun.

“Kami menganggap ronda malam ini sebagai ajang silaturrahmi antar warga di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari,” tambahnya.

Untuk kebutuhan ronda ini, warga secara swadaya mendirikan pos ronda dan beberapa berugak. Begitu juga dengan peralatan-peralatan yang dibutuhkan, disiapkan secara bersama-sama. Kekompakan warga setempat tidak hanya sebatas ronda saja. Dua kali dalam sebulan, warga menggelar pengajian yasinan. Lalu, warga juga aktif menggelar gotong royong dan penataan lingkungan setempat.

Baca Juga :  CERITA BAIQ AYU DARMA NING TYAS MENGAJAR ANAK-ANAK DI PELOSOK

Sejak awal dibentuknya ronda ronda malam di RT 07, tidak ada hambatan yang begitu serius. Karena masyarakat sadar akan pentingnya keamanan, terlebih lagi dengan adanya pengalaman tindak pidana pencurian yang pernah terjadi 2017 silam.

“Alhamdulillah, berkat semangat warga RT 07 aman dan bukan RT 07 aja yang aman, pinggiran rt sebelah juga ikut aman,” bebernya.

Sudah berjalan 5 tahun, bukanlah waktu yang sebentar.  Untuk terus menjaga konsisten masyarakat untuk tetap melakukan ronda malam ditengah lelahnya bekerja di siang hari, evaluasi dan saling memberi masukan terus dilakukan.

“Kita evaluasi di acara yasinan yang sudah kita sepakati, bahwa tiap 2 minggu sekali digilir tiap gangnya. Sekaligus kita evaluasi di minggu terakhir untuk bersih bersih,” ungkap dia.

Selain keamanan yang terjaga, RT 07 kini menjadi salah satu peserta lomba kamtibmas yang diselenggarakan Polda NTB. Tim penilai dari Polresta Mataram pun sudah turun  melakukan penilaian.

Awal mula RT 07 ikut menjadi salah satu peserta lomba,  bermula dari ditawari oleh babinsa setempat. Kendari ikut serta, keluar sebagai juara umum bukanlah hal utama yang diincar. “Terpenting itu RT 07 tetap ronda malam,” tegasnya.

Apa yang sudah terbangun selama 5 tahun itu, diharapkan terus berjalan dan bermanfaat bagi sesama. “Tetap terus kompak dan menjaga silaturahmi,” tutupnya. (ABDURRASYID EFENDI – MATARAM)

Komentar Anda