Selepas Memasak, IRT Ditemukan Suami Tewas Gantung Diri

TEWAS: Rohimatul Maharani ditemukan suaminya tewas tergantung di plafon rumahnya. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Warga Dusun Paok Rengge Desa Wajageseng Kecamatan Kopang digegerkan dengan penemuan sosok perempuan yang diketahui bernama Rohimatul Maharani, 31 tahun yang tewas gantung diri. Ibu rumah tangga (IRT) ini ditemukan tewas tergantung dengan menggunakan sabuk kain yang terikat di salah satu tiang rangka rumah bagian plafon.

Kapolsek Kopang, AKP Suherdi ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, penemuan mayat ini terjadi Selasa (11/4) sekitar pukul 16.30 Wita. Petugas yang mendapat informasi itu juga langsung menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Menurut Suherdi, kejadian bunuh diri ini bermula sekitar pukul 13.00 Wita. Waktu itu, Rohimatul Maharani sedang memasak di dapur rumahnya. Sekitar pukul  15.00 Wita, ia kemudian mencuci perabotan dapurnya. Sedangkan suami korban, Hadi Rahman dan anaknya berada di kamar tidur.

Baca Juga :  Satgas Saber Pungli Pantau Pengelolaan Parkir dan Pelayanan MPP

Sekitar pukul 15.00 Wita, suami korban bangun dan meminta korban untuk mengantar anaknya ke rumah orang tuanya yang berjarak sekitar 10 meter. Suami korban juga meminta korban untuk istirahat atau tidur dan suami korban kembali tidur. “Pada pukul 16.30 Wita, suami korban bangun dan mengecek keberadaan korban dan menemukan korban di salah satu kamar rumahnya dalam posisi tergantung dengan menggunakan sabuk yang terbuat dari kain yang terikat di salah satu tiang rangka rumah dibagian plafon,” terang AKP Suherdi, Rabu (12/4).

Melihat hal tersebut suami korban langsung memanggil tetangganya bernama Munrah. Setelah dipastikan meninggal dunia selanjutnya langsung menginformasikan kejadian tersebut kepada Kadus Wajageseng. Sekitar pukul 17.00 Wita, Kadus Wajageseng mengiformasikan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas dan piket Polsek Kopang. “Setelah ada informasi kemudian kita menuju TKP  bersama Tim Inafis Polres Lombok Tengah  untuk melakukan olah TKP dan kita juga langsung memberikan penjelasan dan pemahaman terkait dengan penyebab kematian dan kondisi korban, sehingga dari pihak keluarga korban menyatakan menolak untuk dilakukan autopsi,” terangnya.

Baca Juga :  Lapuk, Ruang Belajar SDN Gelogor Ambruk

Ia menegaskan dari hasil pemeriksaan dari tenaga kesehatan Puskesmas Wajageseng bahwa korban meninggal karena kurangnya atau terputusnya suplai oksigen yang disebabkan karena adanya ikatan di bagian leher korban dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan lidah hingga kotoran korban tidak keluar. “Beedasarkan keterangan pihak keluarga korban, bahwa korban merupakan penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan telah tiga kali di rawat di Rumah Sakit Jiwa Selagalas dan dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai suatu musibah,” tandasnya. (met)

Komentar Anda