Selamatkan Hutan, Tanah dan Air, Pemerintah Gelar Penghijauan

PENGHIJAUAN: Dirjen Bina Kontruksi, Ir. Yosid Toyib, terlihat mengawali aksi penanaman bibit pohon di sekitar Bendungan Pandanduri, untuk penghijauan kawasan tersebut (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Upaya penyelamatan hutan, tanah dan air, pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemda Lombok Timur (Lotim) dan Pemerintah Provinsi NTB, Rabu kemarin (30/1) melakukan penanaman pohon di Greenbelt (sabuk hijau) Bendungan Pandanduri, Desa Pandanduri, Kecamatan Terara, Kabupaten Lotim.

Kesempatan itu, hadir Direktur Jendral Bina Kontruksi RI, Ir Yosid Toyib, yang dalam sambutan mengatakan bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi air besar, dengan total mencapai 396 kilometer kubik. Dimana potensi terbesar berada di Pulau Kalimantan, dan yang terendah berada di Nusa Tenggara.

Potensi air ini menurutnya, tentu dapat digunakan memenuhi kebutuhan sumber air minum, irigasi, indutri, penggelontangan kota, pembangkit listrik dan perikanan. Namun tantangan yang dihadapi saat ini dalam pengelolaan air semakin berat dan konkret dari waktu ke waktu. Bukan hanya kuantitas (jumlah)-nya yang tidak seseuai dengan kebutuhan di beberapa pulau.

“Jadi untuk menjawab tantangan pengelolaan air ini, pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha harus bisa bersinergi untuk menyelamatkan air melalui program-program aksi yang komplit,” harap Yosid.

Disampaikan, sejak tahun 2005 koordinasi antar pelaku sangat dibutuhkan, agar fungsi sumber daya alam (SDA) lebih meningkat, untuk menghadapi berbagai tekanan yang ada. Bahkan refitalisai GN-KPA juga telah disepakati oleh delapan kementerian, yaitu Kementerian PU-Pera, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencaan Pembangunan Nasioanal, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementrian Pertanian, Kementrian BUMN, Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi. Kesepakatan itu ditandatangani oleh pada 9 Mei lalu, yang dimaksudkan untuk lebih mengintensifkan program program GN-KPA.

Baca Juga :  TI NTB akan Gelar Kejurda

Selain itu, kesepakatan merefitalisasi GN-KPA merupakan langkah awal dalam memadukan kebijakan dan program aksi pada masing masing kementrian dalam rangka menyelamatkan air. Komitmen dan partisipasi dari seluruh lembaga merupakan kunci utama kesuksesan gerakan GN-KPA.

Karena itu, dilakukannya gerakan penanaman bibit pohon seperti ini merupakan aksi konkrit dan upaya nyata yang dilaksanakan di 34 Provinsi Indonesia, yang tujuannya adalah memulihkan kondisi daerah aliran sungai (DAS), sekaligus membangun kesadaran masyarakat untuk lebih aktif menanam pohon dan merawatnya.

“Penanaman pohon ini juga dapat meningkatkan kawasan dan kualitas ruang terbuka hijau, yang merupakan fungsi esensial ekologis, dan peluang kehidupan kita yang lebih berkualitas,” ungkapnya.

Dijelaskan, Kementerian PU Pera setiap tahun telah berpartisipasi aktif menambah jumlah pohon di Indonesia, melalui berbagai aksi penanaman bibit pohon di berbagai proyek infrastruktur seperti sungai, waduk dan jalan-jalan yang ada. Jumlah pohon yang ditanam oleh Kementerian PU Pera tahun 2016 hingga September ada sebanyak 36.1200 bibit pohon. Sedangkan untuk bulan Oktober 116.155 pohon, dan pada bulan November hingga Desember akan ditanam sebanyak 200 ribu pohon.

Baca Juga :  BPAP NTB Gelar Lomba Mewarnai

Sementara itu, Ketua Panita Penyelenggara, Ir Lalu Rahmanadi mengatakan, kegiatan penanaman pohon yang telah dilaksanakan selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 hingga 2015 di DAS Palung melalui Program GN-KPA sebanyak 13.725 pohon.

Ada 15 lokasi di 14 desa dan 4 kecamatan yang telah berhasil ditanami, yakni 1 lokasi di Bendungan Pandanduri dengan luas lahan 64.41 hektar, dengan jenis tanaman seperti pohon mahoni, sengon, gaharu, trengguli, kepuh, trembesi, kopi, durian, kelapa, manggis, nangka dan masih banyak lagi lainnya.

Sedangkan Kepala BWS Provinsi NTB, Ir Asdin mengatakan Bendungan Pandanduri dihajatkan untuk irigasi, air baku, pariwisata dan perikanan. Namun perikanan yang dimaksud disini yaitu pemerintah sengaja melepas ikan untuk ditangkap oleh masyarakat.

Disamping Bendungan Pandanduri juga digunakan untuk menampung air, maka bendungan ini juga difungsikan untuk penghijauan, sekaligus berteduh bagi para pengunjung. “Pohon-pohon yang ditanam di Bendungan Pandanduri diantaranya pohon kemiri sunan. Dimana selain bisa dimanfaatkan untuk berteduh, juga dapat diambil minyaknya. “Pohon kemiri sunan ini buahnya bisa dimanfaatkan untuk bio solar,” jelasnya.

Agar bibit pohon yang ditanam itu bisa tumbuh, pihaknya juga meminta masyarakat sekitar untuk menjaga dan merawat hingga tumbuh besar. “Kita juga nantinya akan turun ke lapangan bersama teman-teman untuk melakukan perawatan berkala,” pungkasnya. (cr-wan)

Komentar Anda