Selama Januari, 37 Warga Terjangkit DBD

Putrawangsa (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYADinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah mencatat selama Januari angka kasus demam berdarah dengue (DBD) mencapai 37 kasus. Jumlah tersebut tersebar di berbagai wilayah yang ada di 29 puskesmas yang ada di daerah itu untuk mengantisipasi semakin meluasnya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk ini, oleh dinas sudah mulai melakukan berbagai upaya penanganan.

Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah, Putrawangsa menegaskan, berdasarkan laporan yang mereka terima dari 29 puskesmas yang ada di daerah itu, selama bulan Januari lalu setidaknya ada 37 kasus demam berdarah yang menjangkit masyarakat. “37 kasus ini di semua puskesmas termasuk Puskesmas Awang, jumlah kasus DBD ini sama dengan awal tahun lalu hingga 37. Hanya saja yang terjadi saat ini adanya pergeseran lokasi. Jika tahun 2022 lalu DBD banyak di Kecamatan Praya Timur malah sekarang bergeser ke selatan lagi di wilayah Kecamatan Pujut,” ungkap Putrawangsa, Senin (6/1).

Baca Juga :  Pullman Sediakan 300 Kembang Api Ramaikan Malam Puncak Tahun

Untuk kasus DBD tertinggi terjadi di Kecamatan Pujut yang mencapai 17 kasus dan sisanya ada 3 kasus di Praya Timur, kemudian di Praya Tengah 1 kasus dan di Batukliang ada 6 kasus dan beberapa lokasi lainnya. Di satu sisi, jika melihat dari data tiga tahun sebelumnya, wilayah Batukliang tidak pernah tinggi kasus DBD namun ternyata awal tahun 2023 menjadi tertinggi kedua setelah Kecamatan Pujut. “Kalau tahun 2022 untuk wilayah Batukliang pada awal tahun hanya dua kasus DBD dan di wilayah Batukliang ini ada dua Puskesmas yakni Puskesmas Aik Darek dan Puskesmas Mantang, dan intervensi penanganan sama kita lakukan seperti ditempat lainnya dan yang banyak kasus DBD ini di wilayah Puskesmas Mantang untuk di Batukliang,” terangnya.

Terlebih di wilayah Desa Mantang merupakan wilayah yang ramai dan kasus terakhir penyakit DBD ini menjangkit masyarakat yang masih berstatus Mahasiswa yang tentu memiliki mobilitas tinggi setiap harinya. “Intervensi dalam hal penanganan lingkungan di wilayah Batukliang ini perlu kita tingkatkan lagi, dan di wilayah Batukliang belum kita lakukan pooging tapi hanya penyuluhan kaitan dengan Prokes yang dilakukan oleh pihak Puskesmas dengan cara keliling,” terangnya.

Baca Juga :  28 Pejabat Ikuti Asesment Selama Enam Hari

Hanya saja pihaknya memastikan dari 37 kasus yang berada di Lombok Tengah, hampir semua masyarakat sudah sembuh. Hanya satu yang sampai saat ini masih mendapatkan perawatan yang berada di wilayah Kecamatan Pujut. Bahkan awal Februari ini sudah ada laporan sekitar tiga orang yang masih suspack DBD yang terjadi di Kecamatan Pujut. “Sampai saat ini juga belum ada masyarakat yang meninggal karena DBD dan rata- rata yang terjangkit ini banyak orang dewasa. Karena kalau orang dewasa, mobilitasnya tinggi dan karena orang dewasa pekerja, maka kemungkinan daya tubuh mereka menjadi rendah,” tambahnya. (met)

Komentar Anda