Selain Wisata, NTB Penting Kembangkan Potensi Gastronomi

Karman BM

MATARAM–Beberapa hari terakhir pasca pelaksanaan IATC dan WSBK, beberapa media online gencar meliput berbagai makanan-makanan enak di Lombok, atau gastronomi.

“Aktifitas yang dilakukan para urnalis ini tentu menarik dan memang sangat dibutuhkan pembaca, khususnya para pengunjung atau wisatawan ke Lombok dan Sumbawa,” kata Aktifis Kepemudaan NTB yang kini domisili di Jakarta, Karman BM, Sabtu (4/12).

Gasronomi jelas Karman, yaitu ilmu tata boga atau pengetahuan tentang makanan dan minuman yang baik. Ada juga mendefinisikan sebagi hal ihwal seputar makanan minuman enak dan tata cara menikmatinya.

Dalam ilmu public relation, ada istilah tambahan Gastro branding dan atau gastro diplomacy. Sebuah kajian tentang strategi menciptakan citra yang baik melalui sajian-sajian makanan dan minuman yang khas dan enak.

Sehingga penikmat sajian itu memiliki pengalaman baru yang tidak dapat terlupakan. Goalnya adalah citra yang baik. Komentar saya di sini seputar itu.

“Saya teringat ketika diajak kawan saya menemani tamu dari pulau Jawa, setelah nonton balapan di Sirkuit Mandalika. Untuk makan, tempatnya berpindah-pindah. Kebetulan para tamu itu hobi kuliner. Namun karena keterbatasan informasi, kami hanya ajak makan ayam taliwang seputaran Cakranegara dan seafod di sekitar Pelabuhan Lembar di waktu yang berbeda,” ujar Karman.

Baca Juga :  Perkenalkan Pariwisata, Sekarbela Programkan “Rabu Besapuq”

Keterbatasan informasi ini tentu patut disayangkan. Sehingga sudah sepatutnya literasi gastronomi bagi masyarakat NTB pada umumnya penting ditingkatkan. Mengingat akan banyak kunjungan wisatawan ke daerah ini nanti, dan pasti akan mendapat pertanyaan serupa.

“Berangkat dari itu, menurut saya, pertama pemerintah perlu mempublikasi besar-besaran dan secara berkala DAFTAR makanan dan minuman yang khas dari NTB, baik melalui media lokal hingga internasional,” saran Karman.

Provinsi NTB itu memiliki ragam makanan khas yang sangat cocok di lidah orang Indonesia. Seperti Lombok, punya pelecing, ares, serebuk, minuman tuak manis dan lainnya. Sementara di Sumbawa juga punya singang, palumara, sepat, daging rusa dan seterusnya.

Demikian Bima juga tak kalah punya Bingka dolu, uta londe puru, daging Ikan napoleon terbaik dunia, dan banyak lagi. “Jadi, promosi gastronominya yang harus ditingkatkan,” ujar Karman.

Baca Juga :  Fasilitas dan Akomodasi Pariwisata Perlu Ditingkatkan

Selanjutnya kedua, pemerintah perlu untuk memfasilitasi warga membangun tempat kuliner khas Lombok dan Sumbawa perlu ditingkatkan.

Itu karena sentra-sentra kuliner di Lombok ini sangat terbatas ragamnya. Sebut saja kawasan Cakranegara dan Karang Taliwang untuk masakan ayamnya. Kemudian Nasi puyung sudah jelas di Puyung dan sekitaran.

“Terus Aresnya di mana? Seafoodnya di mana? Singangnya di mana? Sate Pusutnya di mana, dan sebagainya,” ujar Karman.

“Jadi menurut saya, inilah saatnya semua komponen di NTB menghadirkan semua potensi kekayaan kuliner yang dipunya,” tandas Karman.

“Sehingga orang yang datang ke NTB akan mendapatkan unforgettable dan infinity experience dengan menikmati makanan dan minuman khas seperti motto pariwisata NTB. Kita tunjukkan selain Wisata alam dan budaya, NTB juga punya potensi gastronomi yang sangat kaya. Sehingga Citra NTB semakin baik,” pungkasnya. (*/gt)

Komentar Anda