Selain Unram, Pemkab Jajaki Kerja Sama dengan Unizar

BERTEMU : Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat mendatangi pihak Unizar, kemarin.( ISTIMEWA/RADAR LOMBOK )

PRAYA – Pemkab Lombok Tengah bersama Yayasan Peduli Yatim Piatu dan Duafa terus menjajaki peluang kerja sama dengan berbagai Universitas untuk menguliahkan para hafiz Al-Qur’an di bidang kedokteran. Setelah sebelumnya melakukan kerjasama dengan Universitas Mataram (Unram) kini Pemkab juga mendatangi kampus Universitas Islam Al Azhar (Unizar) Mataram.

Bahkan Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mendatangi langsung pihak Unizar. Pathul datang didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Kepala Bank NTB Syariah Kabupaten Lombok Tengah, Kabag Prokopim Satda dan sejumlah pengurus Yayasan Peduli Yatim Piatu dan Duafa bertemu. Kedatangan Bupati disambut langsung oleh Rektor Universitas Islam Al Azhar Dr.Ir.M.Ansar MB dan jajarannya.

Dr Ir M Ansar MB menegaskan bahwa beberapa tahun yang lalu sebenarnya sudah ada MoU antara Unizar dengan Pemkab Lombok Tengah, namun sudah berkahir karena sudah lima tahun berlalu. Pihak Unizar berharap kerjasama yang sebelumnya sudah pernah terjalin bisa kembali berlangsung dengan baik. “Untuk diketahui Unizar berdiri di lahan 9,8 hektar. Kedepannya untuk melangkah maju perlu kerjasama dengan pihak lain dan tak bisa jalan sendiri, bangun kerjasama dengan perguruan tinggi luar dan dalam negeri, termasuk dengan Kabupaten Lombok Tengah,” ungkap Dr.Ir.M.Ansar MB, kemarin.

Ia menegaskan bahwa fakultas kedokteran memang tidak sembarang meluluskan mahasiswa. Karena ada standar yang harus diikuti, namun pihaknya yakin dengan doa maka akan lolos. Ditekankan bahwa pihak Unizar punya aturan main tersendiri, tidak bisa sembarang masukkan mahasiswa karena takutnya nanti berdampak ke mahasiswanya. “Kami terbuka untuk program ini namun sesuai dengan aturan dan standar Al Azhar sendiri. Kami sangat tertarik dengan program ini dan perlu ditindak lanjuti, karena itu perlu kita ikat dengan bentuk kerjasama,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan tidak bisa menentukan berapa quota akan tetapi mengacu kepada pashing grade, namun demikian pihaknya sangat menyambut baik kehadiran Bupati Lombok Tengah, padahal sebelumnya pihak Unizar sudah menyiapkan strategi untuk ekspansi ke daerah- daerah untuk membangun kerjasama, namun ternyata Bupati justru datang. “Ini pertemuan istimewa, kami menyambut baik, Allah telah mempertemukan kita,”terangnya.

Ditambahkan juga bahwa apa yang disampaikan oleh Bupati sudah difahami. Namun harus tetap mengacu kepada tiga hal pokok yang wajib dipenuhi Calon mahasiswa, yaitu tidak buta warna, jurusan IPA dan bebas narkoba baru masuk ke tes akademik. “Kalau hanya mengacu kepada kemampuan akademik maka akan diambil, namun ada hal lain yang juga menjadi pemikiran kita. Tidak hanya kemampuan akademik tetapi ada prasyarat lain yang harus dipertimbangkan,” jelasnya.

Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan Pemkab Lombok Tengah sangat peduli terhadap anak yatim, sehingga dibuatkan satu payung hukum yakni berupa peraturan Bupati (Perbup) tentang Rahman Rahim Day yakni hari kasih sayang bagi anak yatim di setiap 10 Muharram dengan memberikan santunan.

“Namun yang menjadi pertanyaan kenapa berpikir harus sekolahkan anak anak miskin dan yatim menjadi dokter,? karena Lombok Tengah sangat kekurangan tenaga dokter, kita baru punya 200 orang dari 1000 orang angka ideal untuk jumlah penduduk Lombok Tengah. Disamping itu, tugas dokter jalur Tahfiz itu nanti mengelola klinik peduli Yatim dan memberikan pengobatan secara gratis bagi orang miskin, itu kita buatkan surat pernyataan yang wajib ditandatangani oleh calon dokter tersebut,” jelasnya.

Pihaknya menambahkan bahwa kedatangannya bersama rombongan ke Unizar untuk mendapatkan informasi tentang quota dokter yang bisa diberikan kepada anak- anak Tahfiz itu, termasuk juga berapa biaya yang harus disiapkan bagi mahasiswa kedokteran jalur Tahfiz tersebut. “Kami butuh informasi dari pihak Rektor kira-kira kami dikasi jatah berapa, dan biaya yang harus kami siapkan,”tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Tengah, H Lalu Idham Khalid menyampaikan bahwa animo masyarakat untuk memasukkan anak- anaknya menjadi dokter dari jalur Tahfiz cukup tinggi. Bahkan beberapa daerah di luar Lombok Tengah berharap bisa masuk dan diberikan kesempatan untuk ikut seleksi di Lombok Tengah. “Hanya saja Bupati sudah menegaskan bahwa program ini hanya untuk Lombok Tengah saja. Jadi harus yang ber KTP Lombok Tengah, karena ini sumbangan dari ASN dan masyarakat Lombok Tengah. Selain Unram dan Unizar, namun saat ini juga sedang dilakukan penjajakan untuk kemungkinan melakukan juga kerjasama dengan Universitas Peteran Jakarta,” terangnya. (met)

Komentar Anda