Selain Sepi Pembeli, Barang Pedagang Kerap Dicuri

PEDAGANG: Inilah para pedagang pasar Renteng Kecamatan Praya yang mengeluhkan sepinya pembeli dan dagangan mereka habis dicuri, Jumat kemarin (6/8). (M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Musibah yang bertubi-tubi masih terus dialami para pedagang Pasar Renteng Kecamatan Praya. Semenjak pindah di pasar yang baru, mereka mengaku sepi pembeli.

Ironisnya kini timbul masalah baru, para pedagang mengeluhkan banyaknya aksi pencurian terhadap dagangan mereka. Terutama para pedagang daging ayam yang berada di lantai dua pasar tersebut. Sudah hampir tiga minggu ini mereka kehilangan daging ayam mereka. Ada juga yang kehilangan dagangan lainnya seperti cabai. Ironisnya di tempat itu sebenarnya sudah ada CCTV. Hanya saja ternyata setelah petugas mengecek CCTV tidak ada terdeteksi pencurian tersebut, namun pada faktanya para pedagang mengaku kehilangan.

Salah seorang pedagang daging ayam, Raehanah,  warga Kelurahan Prapen Kecamatan Praya mengaku bahwa saat ini pembeli di pasar Renteng saat pukul 8.30 Wita saja sudah sepi setiap harinya. Ditambah dengan kasus pencurian yang kian marak membuat mereka terus merugi. Apa yang mereka alami sudah dilaporkan kepada petugas. Tapi mereka mengaku seolah-olah petugas saling lempar tanggung jawab. “Yang menjadi pertanyaan kami saat ini kenapa belum ada reaksi dari kepala pasar dan petugas lainnya. Ini tiga kali saya kecolongan dan saya buka CCTV tidak ada kelihatan. Masa anjing yang ambil sama tulang-tulangnya dagangan kami, tapi tidak kelihatan juga di CCTV,” ungkap Raehanah saat ditemui di pasar Renteng, Jumat kemarin (6/8).

Baca Juga :  Mutasi Digantung, Program SKPD Terkatung

Raehanah mengaku, kasus pencurian yang menimpanya sudah sebulan. Di mana kasus pencurian pertama hingga berulang kalinya ini jaraknya ada yang dua minggu dan ada yang satu minggu. “Ayam yang saya jual hilang, kalau diambil siang atau malam tidak mungkin sepertinya. Karena boks tempat kita naruh ini es-nya masih beku. Kalau malam diambil maka bisa dipastikan es sudah mencair, makanya kita tidak mengetahui kapan dagangan kita diambil,” terangnya.

Hal yang sama disampaikan oleh pedagang daging ayam lainnya, Atun, warga Kelurahan Leneng Kecamatan Praya. Hanya saja dirinya hanya kehilangan sekali ayam dagangannya. Ia kehilangan sekitar lima kilo. Hal ini diketahui pagi-pagi ketika dirinya baru datang ke pasar dan melihat boks tempatnya menaruh ayam tersebut sudah berserakan. “Saya sekali kehilangan ayam dan saya tidak tau siapa yang mencurinya. Saya kehilangan sekitar lima kilo dan ini saya tau karena boks sudah dalam keadaan terbuka. Padahal saat saya pulang dari pasar saya tutup boks ini dengan rapat. Sudah  saya lapor ke petugas tapi tidak ada jejak di CCTv,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, petugas operator data pasar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah, Didik Supriadi menegaskan, terkait dengan kehilangan yang dialami oleh pedagang ikan di pasar tersebut, memang pihaknya sering menerima aduan dan sudah diselesaikan dengan baik. Karena ternyata yang terjadi bukan kehilangan tapi kesalahpahaman antar pedagang. “Sebenarnya tidak hilang tapi kita pantau CCTV karena anjing yang masuk dan dimakan sama anjing itu. Memang ada terjadi kehilangan di lantai satu untuk penjual cabai tapi karena keterbatasan CCTV tidak terpantau. Untuk dagang ayam juga kita menduga adanya persaingan antar sesama pedagang,” terangnya.

Baca Juga :  Diduga Depresi, Guru Honorer Tewas Gantung Diri

Artinya, sebenarnya bukan bukan orang luar yang melakukan pencurian tersebut, tapi diduga kuat ada pedagang yang tidak ingat jumlah dagangannya ataupun diduga diambil oleh pedagang lain saat mereka belum datang. Oleh petugas tidak bisa berbuat banyak, karena di satu sisi jumlah tenaga keamanan di pasar tersebut juga terbatas.  “Keamanan kami di sini hanya memiliki personel 15 sekuriti dan sangat kekurangan. Hal ini sudah kami sampaikan ke atasan kami, hanya saja karena Corona membuat semua anggaran dipangkas. Jumlah sekuriti yang harusnya normal 30 tapi hanya bisa 15 orang yang bisa diadakan. Di satu sisi  untuk CCTV pasar Renteng ada sekitar 30 untuk mengkaper semua pasar yang begitu luas,” tegasnya. (met)

Komentar Anda