Sektor Pertanian dan Pertambangan Penopang Utama Pertumbuhan Ekonomi NTB 2024

Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Winda Putri Listya menyerahkan penghargaan kepada Pj Bupati Lombok Timur H Muhammad Juaini Taofik sebagai mitra terbaik 2024.

MATARAM – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Winda Putri Listya, menyampaikan bahwa sinergi kebijakan, optimisme dan komitmen menjadi kata kunci yang membawa ekonomi Provinsi NTB tetap berdaya tahan di tengah tantangan yang kompleks.

“Di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut, kinerja perekonomian NTB tetap terjaga baik dan tumbuh 6,22% pada triwulan III 2024,” kata Winda Putri Listya, kemarin.

Winda membeberkan, bahwa perkembangan positif pertumbuhan ekonomi nTB pada 2024 tersebut ditopang oleh terjaganya kinerja konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri yang tumbuh tinggi seiring relaksasi ekspor konsentrat tembaga hingga akhir tahun. Sementara secara sektoral, akselerasi sektor pendukung pariwisata dan berlanjutnya kinerja positif sektor pertanian dan pertambangan menopang kinerja positif ekonomi NTB.

Lebih jauh Winda mengatakan, tangguhnya ekonomi NTB pada 2024, juga didukung oleh stabilitas sistem keuangan yang tetap solid. Kondisi ini terlihat dari pertumbuhan kredit yang tetap tinggi pada kisaran target 10-12 persen dengan kualitas kredit yang tetap terjaga. Sejalan dengan itu, tekanan inflasi selama 2024 juga tercatat terkendali. Tingginya tekanan harga komoditas pangan pada triwulan I – 2024 telah berangsur turun dan kembali normal, hingga Oktober 2024 inflasi tahunan Provinsi NTB tercatat sebesar 1,44 persen.

Baca Juga :  BI NTB Ajak Pelajar dan Guru Cinta Bangga Paham Rupiah

“Melalui konsistensi, inovasi, dan sinergi yang terus dilakukan telah membawa pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB tumbuh positif dan lebih baik dari 2023 lalu,” ungkapnya.

Winda mengatakan, sejalan dengan upaya menjaga inflasi dalam kerangka TPID, agenda reformasi struktural juga perlu menjadi prioritas bersama, tidak hanya untuk memperkuat daya saing, namun juga menciptakan berbagai lapangan pekerjaan baru, sebagaimana yang telah dilakukan sepanjang tahun 2024. Guna mendorong realisasi investasi dan ekspor non tambang, Regional Investor Relation Unit Bank Indonesia Provinsi NTB bersama dengan “NTB Genjot Ekspor” dan Tim Promosi Ekonomi Daerah (TPED) telah melakukan berbagai promosi investasi dan perdagangan komoditas unggulan daerah ke pasar internasional.

Upaya pengembangan ekonomi daerah melalui berbagai program on boarding UMKM, baik peningkatan kapasitas produksi, akses pembiayaan termasuk optimalisasi penjualan melalui promosi produk UMKM pada event flagship berskala lokal, nasional, maupun internasional. Selain itu, Bank Indonesia juga mengakselerasi peningkatan inklusivitas destinasi melalui pengembangan desa wisata yang pada tahun 2024 berhasil meraih apresiasi pada 2 desa wisata, yaitu Desa Wisata  Bonjeruk dan Desa Wisata Bilebante.

Selanjutnya, kata Winda, dari sisi pengembangan ekonomi syariah, KPwBI NTB telah menginisiasi pembentukan Halal Center, sertifikasi halal UMKM, fasilitasi keikutsertaan pada FESyar dan ISEF, serta gelaran Womanpreneurday sebagai side event pada Road to FESyar KTI. Pengembangan kemandirian pesantren, juga terus didorong melalui program Hebitren dan Infratani, sehingga memperoleh penghargaan sebagai pondok pesantren unggulan terbaik pada Festival Ekonomi Keuangan Syariah KTI di tahun 2024.

Baca Juga :  Garuda Perbanyak Rute Penerbangan ke Lombok

Selaina itu, pada tahun ini, BI NTB juga terus melakukan pengembangan transaksi nontunai melalui program 55 juta pengguna dan 2,5 miliar transaksi QRIS secara nasional. Tercatat hingga Oktober 2024, total pengguna QRIS di Provinsi NTB telah mencapai 475 ribu pengguna, dengan akumulasi volume transaksi mencapai 15 juta kali transaksi.

Perluasan ekosistem digital juga terus dilakukan melalui sinergi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, hasilnya 10 Pemerintah Daerah telah mencapai level Digital. Bahkan 3 diantaranya telah berhasil meraih penghargaan championship TP2DD di tahun 2024 (Provinsi NTB, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur).

“Dalam rangka menjaga kualitas dan ketersediaan uang layak edar di wilayah NTB, Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB telah melakukan berbagai inovasi dalam meningkatkan layanan penukaran yang turut menjangkau pulau-pulau terluar,” pungkasnya. (luk)