Sekolah Swasta di Kota Mataram Sakit Hati

Ilustrasi Swasta
Ilustrasi Swasta

MATARAM – Tidak konsistennya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam menjalankan aturan dan kebijakan mereka sendiri, membuat pengelola sekolah swasta di Kota Mataram merasa sakit hati. Pasalnya, Dikbud NTB dengan kebijakan menambah rombongan belajar di SMA Negeri, berdampak terhadap jumlah pendaftar siswa baru di SMA/SMK swasta semakin sepi. 

BACA JUGA: Dikbud NTB Tak Konsisten, Sekolah Swasta Terancam Mati

Sebagian besar sekolah swasta di Kota Mataram baik tingkat SMA/MA dan SMK mengalami penurunan jumlah siswa cukup drastis. Kondisi ini diperparah dengan adanya dugaan pembengkakan kuota di sekolah negeri termasuk juga dugaan titipan-titipan dari pejabat baik eksekutif maupun legislatif ke sejumlah sekolah negeri.

Baca Juga :  Biaya PPDB Tinggi, Kasek SMAN 2 Aikmel Didemo

“Sekolah Swasta sebetulnya sudah biasa menerima limpahan pasca Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kalau semuanya komitmen melaksanakan aturan, sebenarnya kami tidak masalah walaupun hanya kebagian tidak lebih dari 10 siswa,” Kata Sekertaris Forum Sekolah Swasta (FSS) Kota Mataram, Muhidin Kamis kemarin (19/7).

Baca Juga :  Mendikbud Revisi Aturan PPDB Sistem Zonasi

Hanya saja, kata Muhiddin , proses PPDB selalu saja tercoreng dengan adanya oknum yang melakukan titipan dan pembengkakan kuota dan lainnya. Akibatnya sampai detik ini sekolah swasta belum mampu memenuhi target jumlah siswa baru. Sebab sampai saat inipun masih banyak orang tua yang mencari kesana-kemari ke sekolah negeri supaya bisa masuk meski nilainya tidak memenuhi.

Komentar Anda
1
2