TANJUNG – Nanyang Girls School Singapura belajar di kampung nelayan Jambi Anom, Desa Medane, Kecamatan Tanjung. Pelajar yang masih duduk setingkat SMP ini belajar mengenai kebiasaan hidup masyarakat dan budaya Lombok Utara.
“Tujuan utama kami kesini untuk mengajak siswi mengetahui budaya masyarakat Lombok, khususnya Lombok Utara, untuk menambah wawasan siswi kami di Singapura,” terang guru pendamping Mr. James Ong, melalui juru bicaranya kepada Radar Lombok, Kamis (1/12).
Menurutnya, masyarakat Lombok yang memiliki budaya Sasak sangat unik, khususnya masyarakat yang beragama Islam dibandingkan dengan Singapura. Masyarakat Lombok memiliki keunikan dalam kebiasaan hidupnya yang melekat langsung dengan budayanya. Salah satu yang dipelajari, yakni kisah Cupak Gerantang. Dalam kisah ini sangat sarat memiliki nilai budaya dan pesan moral agama. “Kami saling tukar budaya, yang pertama mulai dengan kisah Cupak Gerantang kami aplikatif dalam lukisan supaya setiap berkunjung langsung mengetahui ciri khas Lombok,” jelasnya.
Ia berada di Lombok selama 12 hari. Selama berada di Pulau Seribu Masjid ini, mereka akan berkeliling dari kabupaten satu ke kabupaten lainnya. “Di KLU kami selama 4 hari, kemarin kami sudah di Sembalun. Begitu juga selanjutnya,” tandasnya.
Sementara itu, pimpinan klub baca Perempuan, Nursyda Syam, selaku pendamping menerangakan, selama di kampung ini telah disediakan tempat penginapan. Bahkan telah ada sumbangan Rp 35 juta dan ia mengalokasikan pembangunan rusunawa tiga lokal. Jadi, ketika rekan-rekan ingin belajar kebiasaan hidup masyarakat disini gampang diterima. “Sekedar saling sharing ilmu,” terangnya. (flo)