Sekolah Indonesia Cepat Tanggap untuk Korban Gempa Sulteng

Iluni
BANTUAN : Bangunan gedung TK dari FTUI dan ILUNI untuk korban gempa bumi di Palu.

PALU – Sekolah Indonesia Cepat Tanggap merupakan sebuah inisiatif untuk membangun infrastruktur pendidikan berupa bangunan sekolah pada berbagai lokasi yang terdampak bencana alam di Indonesia. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Klaster Perancangan Departemen Arsitektur FTUI, Ikatan Alumni (ILUNI) FTUI, ILUNI Arsitektur FTUI, serta FUSI Foundation,  dengan dukungan dana dari berbagai pihak serta kerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Tadulako telah berhasil menyelesaikan pembangunan Sekolah Indonesia Cepat Tanggap yang keempat, kelima dan keenam.

Sekolah-sekolah tersebut masing-masing adalah Pondok Pesantren Al-Mubaraq yang di Talise, Palu, TK/RA Darul Iman yang berlokasi di Lasoso, Palu serta TK PKK yang berlokasi di Wisolo, Sigi, yang siap diresmikan pada 24 dan 25 Oktober 2019.

Peresmian ketiga sekolah dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Dr Hendri D.S. Budiono, M. Eng, Ketua ILUNI FTUI Cindar Hari Prabowo, Ketua ILUNI Arsitektur FTUI Budi Wasono, Guru Besar Arsitektur FTUI Prof. Yandi Andri Yatmo dan Prof. Paramita Atmodiwirjo, serta Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako Dr. Fuad Subaidi dan Dr. Muhammad Bakri, serta perwakilan dari para donatur pembangunan sekolah.

Pondok Pesantren Al-Mubaraq yang berada di bawah Yayasan Al-Awabbin dan proses pembangunannya didanai oleh PIKK PT PLN Persero diresmikan pada 24 Oktober 2019. Pesantren ini terdiri dari 6 unit ruang kelas, 4 unit ruang transisi, 1 unit tribun, 2 unit tempat wudhu serta unit-unit ruang selasar yang menghubungkan seluruh unit yang ada dengan masjid dan jamban eksisting. Peresmian pondok pesantren ini dihadiri oleh Ketua PIKK PT PLN Persero Ibu Nina Iwan Supangkat dan Wakil Ketua PIKK PLN Ibu Sarwono.

Pada 24 Oktober 2019 juga diresmikan TK PKK Wisolo yang proses pembangunannya didanai oleh PT Behn Meyer Chemicals. TK ini terdiri dari 2 unit ruang kelas, 1 unit ruang transisi, 2 unit tribun serta 1 unit tempat cuci tangan yang melengkapi jamban yang telah ada. Selain itu, terdapat mural-mural pada berbagai permukaan dinding dan lantai untuk mendukung kegiatan belajar siswa. Peresmian TK ini dihadiri oleh Presiden Direktur PT Behn Meyer Chemicals Bapak Adhita Susilardjo.

TK/RA Darul Iman yang berada di bawah Yayasan Darul Iman dan pembangunannya didanai oleh PT BFI Finance Indonesia, Tbk. terdiri dari 2 unit ruang kelas, 1 unit ruang transisi, 1 unit jamban beserta tempat cuci tangan dan unit-unit selasar, serta mural-mural edukatif. Sekolah yang ini diresmikan pada hari Jumat, 25 Oktober 2019 dengan dihadiri oleh Regional Manager PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Bapak Khenriek Tjandra.

Inisiatif Sekolah Indonesia Cepat Tanggap ini telah digagas sejak pascagempa di Lombok dan Sulawesi Tengah pada 2018 di berbagai wilayah yang terkena gempa.

Prof Yandi Andri Yatmo mengatakan desain Sekolah Indonesia Cepat Tanggap dirancang dengan memperhatikan berbagai isu yang penting untuk desain bangunan cepat tanggap bencana, terutama terkait kecepatan dalam proses membangun dan kualitas bangunan. Bangunan-bangunan cepat tanggap bencana yang relatif singkat proses konstruksinya seringkali mengesampingkan kualitas bangunan, sehingga bangunan lebih bersifat sementara dan tidak memiliki kualitas untuk digunakan dalam jangka panjang.

“Sekolah Indonesia Cepat Tanggap menawarkan sistem modular dan plug and play, yang memberikan kesempatan untuk mengkonstruksi bangunan secara cepat dengan kualitas layaknya bangunan permanen, serta mudah disesuaikan dengan kondisi di tempat yang membutuhkan,” katanya.

Dekan FTUI Dr Hendri D.S. Budiono mengatakan Sekolah Indonesia Cepat Tanggap merupakan inisiatif dan juga komitmen UI dalam mewujudkan kesempatan belajar yang terbaik bagi anak Indonesia. Sekolah Indonesia Cepat Tanggap tidak hanya menjadi sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat namun juga merupakan sebuah prestasi yang perlu menjadi sebuah inisiatif berkelanjutan.

Sistem modular pada Sekolah Indonesia Cepat Tanggap memiliki unit-unit yang didesain dengan mempertimbangkan bentuk geometri dan dimensi dari material yang tersedia, sehingga tidak ada material yang terbuang percuma. Desain dari unit-unit memberikan fleksibilitas untuk disusun menjadi kesatuan ruang dalam dan ruang luar yang secara keseluruhan memberikan kesempatan belajar yang menyenangkan bagi anak. Sistem bangunan sekolah modular ini saat ini sedang dalam proses memperoleh paten.

“Pembangunan ketiga sekolah di Palu dan Sigi ini melibatkan partisipasi para mahasiswa dari Universitas Indonesia dan Universitas Tadulako serta partisipasi masyarakat ,” terangnya. (luk)

Komentar Anda