MATARAM—Narkoba telah menjadi ancaman yang menakutkan bagi bangsa ini. Ancaman dating terutama bagi kalangan generasi muda penerus bangsa.
Menyadari hal itu semua, BNN Kota Mataram terus aktif melakukan upaya-upaya Pencegahan dan Pemberantasan terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Langkah ini dilakukan baik di lingkungan sekolah, kampus, lingkungan kerja maupun masyarakat secara umum. Salah satunya dengan merangkul pemangku pendidikan seperti kasek di tingkat SMA/SMK di Kota Mataram.
Kepala BNN Kota Mataram, H Nur Rachmad mengatakan, pihaknya merangkul para penggiat pendidikan. ‘’Saya ingin menggaungkan sekolah waspada terhadap narkoba dengan target utama yakni sekolah bebas narkoba. Mereka calon penerus bangsa yang mereka didik, jangan sampai ada generasi yang menjadi penyalahgunaan. Itu yang harus kita kawal betul. Jangan sampai rapuh karena narkoba,’’ katanya, Rabu kemarin (14/9).
Dikatakan, bidikan para bandar narkoba saat ini banyak disasar kalangan Usia 10 tahun sampai 19 tahun. Usia yang oleh bandar dibidik ini agar targetnya benar-benar kecanduan.
Selama ini, jelasnya, BNN telah gencar melakukan tes urine ini bagi kalangan pelajar. Sebagai salah satu langkah menciptakan lingkungan sekolah bebas narkoba. Tes urine ini juga dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar sekaligus sebagai upaya untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba.
Sebelum tes urine, seluruh peserta terlebih dahulu diberi pengarahan tentang tujuan dilakukan tes urine. Termasuk tentang bahayanya narkoba. Sehingga kalangan siswa lebih berhati-hati dan mampu membentengi diri mereka dari ancaman bahaya narkoba.
Kasi pencegahan dan pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Mataram, Heri Sutowo menambahkan, kalangan pelajar saat ini di Kota Mataram sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Jika dilihat dari beberapa kasus, angka pecandu banyak dari kalangan pelajar.
Selama ini, BNN juga telah membuka layanan rehabilitasi di Klinik Pratama. Tujuannya agar masyarakat bisa datang langsung melakukan konsultasi, maupun rehabilitasi. Selain di BNN, juga masyarakat bisa merujuk ke RSJ, RS Bayangkara. (dir)