PRAYA–Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid di Lombok mengalami pembatalan operasional penerbangan akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (13/11/2024).
Humas Bandara Lombok, Arif Harianto, mengumumkan bahwa sampai dengan pukul 11.00 WITA, tidak ada pesawat yang lepas landas maupun mendarat di bandara tersebut.
“Ya, terkait dengan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki ini memang operasional penerbangan beberapa maskapai dibatalkan untuk hari ini,” ujar Arif.
Tercatat 30 penerbangan dari dan ke Lombok memutuskan untuk membatalkan penerbangan mereka.
Beberapa maskapai seperti Garuda Indonesia dan Citilink masih menunggu situasi ke depan untuk memutuskan apakah penerbangan akan dilanjutkan atau tidak.
“Jadi yang ada sekarang di airport adalah pesawat yang tadi mau berangkat tapi tidak jadi karena penerbangannya dibatalkan,” tambah Arif.
Untuk rata-rata jumlah penumpang, Bandara Lombok melayani sekitar 6.500 penumpang per hari untuk tiba dan berangkat. Namun, untuk hari ini semua penerbangan menuju berbagai destinasi, termasuk penerbangan internasional ke Kuala Lumpur dan Singapura, dibatalkan.
“Mulai hari ini, jadi untuk penerbangan yang cancel flight ini memang hari ini, rata-rata hari ini semua,” jelas Arif.
Penumpang yang terdampak diarahkan untuk melakukan refund di konter pihak maskapai yang bersangkutan. Situasi di bandara masih terkendali dan kondusif, dengan para penumpang yang memahami kondisi yang terjadi.
“Untuk penanganan penumpang, mereka diarahkan untuk melakukan refund di konter pihak maskapai yang bersangkutan. Alhamdulillah, situasinya lancar, terkendali, dan cukup kondusif,” kata Arif.
Prediksi mengenai situasi ke depan masih sulit dilakukan karena arah angin dan sebaran abu vulkanik yang tidak dapat diprediksi. Pihak bandara terus melakukan asesmen dan pemantauan.
“Untuk abu terus bergerak, ini arahnya memang ke arah Barat Daya. Jadi sebenarnya ke arah Bandara Lombok itu belum secara peperkes ditemukan masih negatif,” ungkap Arif.
Namun, kondisi di atas terkait dengan keselamatan penerbangan menjadi pertimbangan bagi pihak maskapai dan pilot untuk memutuskan pembatalan penerbangan demi menjamin keselamatan. (met)