Sekda Gita Positif Covid-19

dr. H Lalu Hamzi Fikri (Faisal Haris/Radar Lombok)

MATARAM – Sekda Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga saat ini masih menjalani isolasi mandari (Isoman) pasca mengikuti kegiatan di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 10 Februari 2022 lalu.

Sejak dikabarkan Sekda terpapar Covid-19, hingga Senin (14/2) ruang tempat biasa Sekda menjalani rutinitas kerja sebagai pejabat tinggi di lingkup Pemprov NTB terlihat sepi. Hanya ada staf dan bawahannya yang mondar mandir masuk ruangan. Namun Sekda sendiri belum aktif masuk seperti biasa dikarenakan masih menjalani isolasi mandiri.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr H Lalu Hamzi Firkri yang dikonfirmasi atas informasi bahwa Sekda terkonfirmasi positif Covid-19. Tidak bisa menutupi karena memang benar jika Sekda saat ini masih jalani isolasi mandiri disebabkan terpapar Covid-19. “Ya selesai kegiatan di Kendari Pak Sekda (positif Covid). Tapi lebih jelasnya tanyak ke yang bersangkutan (Sekda) sendiri,” ujarnya kepada Radar Lombok, Senin (14/2).

Meski begitu, sambung Fikri, tidak bisa pungkiri jika Sekda dan beberapa pejabat dilingkup Pemprov NTB saat ini banyak yang positif dan sedang menjalani isolasi mandiri dirumah masing-masing. “Jadi sebenarnya tidak bisa kita sekarang tutup-tutupi soal yang positif ini. Sebetulnya memang benar kalau Pak Sekda positif (Covid-19) dan beberapa pejebat,” katanya.

Saat ditanya seperti apa kondisi Sekda saat ini, Fikri mengkelit untuk membeberkan lebih jauh soal kondisi yang dialami Sekda pasca terkonfirmasi positif Covid-19, begitu juga soal berapa jumlah pejabat di Pemprov yang terkonfirmasi positif hingga saat ini. “Jadi yang terfokus pada kasus positif. Tetapi yang terpenting kesiapan kita menghadapi ini (Omicron). Kalau jumlah (pejabat pemprov) itu nggak usah disebut. Tapi kita lihat komulatif angka kasus di NTB saja,” kelitnya.

Baca Juga :  TGB Instruksikan NWDI Menangkan Perindo

Seperti diketahui dari jumlah pejabat dilingkup Pemprov NTB termasuk Sekda sudah menerima vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua. Bahkan belum lama ini telah dilakukan pemberian vaksinasi dosis ke 3 atau Booster. “Maka tidak bisa dibedakan. Baik pejabat atau masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19, karena meraka sama. Yang jelas mereka jalani isolasi mandiri dirumah masing-masing,” tegasnya.

Disinggung soal apakah akan berlakukan lockdown dengan adanya dikhusus di kantor Gubernur mengingat kebanyak pejabat yang positif Covid-19 diseketariat daerah (Setda) Provinsi NTB yang sehari-hari menjalani aktitas dikomplek kantor Gubernur NTB, apalagi dengan terkonfirmasi Sekda, kata Fikri, pihaknya tidak akan menerapkan kebijakan lockdown, hanya saja mungkin diberlakukan pembatas kapasitas jumlah yang akan masuk saja. “Jadi tidak ada lockdown sampai saat ini. Intinya kita jangan terpaku terhadap kasus, yang penting kesiapan kita sebanarnya,” pungkasnya.

Berdasarkan data Dinkes Provinsi NTB kasus harian Covid-19 di Provinsi NTB terus bertambah disetiap hari atas 400 kasus per hari mulai 9 Februari lalu. Pada Sabtu (12/2) lalu, kasus baru positif Covi-19 melonjak diangka 483. Begitu juga pada Minggu (13/2) kasus baru positi Covid-19 di NTB bertambah 467 kasus. Maka total kasus COVID-19 di NTB menjadi 31.232 kasus. Dengan rincian, 27.079 kasus sudah sembuh, 924 meninggal dunia dan 3.229 kasus aktif atau penderita COVID-19 masih isolasi.

Baca Juga :  Aparat Siapkan Manajemen Komprehensif Saat WorldSBK

Tambahan kasus pada Minggu (13/2), Kota Mataram dan Lombok Tangah penyumbang tertinggi kasus baru Covid-19. Dari 467 tambahan kasus baru di NTB, Kota Mataram menyumbang 175 kasus dan Lombok Barat 76 kasus. Kemudian Lombok Barat 69 kasus, Sumbawa 42 kasus, kabupaten Bima 28 kasus, Lombok Timur 23 kasus, Kota Bima 22 kasus, Dompu 8 kasus, Sumbawa Barat 6 kasus dan Lombok Utara 5 kasus. Sementara 10 kasus baru merupakan warga luar NTB.

Selain adanya tambahan kasus baru, Dinkes Provinsi NTB juga mencatat tambahan kasus sembuh sebanyak 48 orang. Rinciannya, Lombok Barat 18 orang, Lombok Timur 14 orang, Kota Mataram 8 orang, Sumbawa 3 orang dan kabupaten Bima 5 orang. Sementara itu, kasus aktif terbanyak berada di Kota Mataram sebanyak 1.316 kasus, Lombok Barat 837 kasus, Lombok Tengah 484 orang, Sumbawa 143 kasus, Kota Bima 124 kasus, kabupaten Bima 93 kasus. Kemudian, Lombok Timur 92 kasus, Lombok Utara 41 kasus, Dompu 56 kasus, Sumbawa 16 kasus. Dan warga luar NTB sebanyak 27 kasus. (sal)

Komentar Anda