Sekarbela Siapkan Penataan PKL Taman Loang Baloq

PKL Taman Loang Baloq
PEDAGANG IKAN: PKL ikan di seputaran Taman Loang Baloq akan dilakukan penataan dan berdagang di pinggir pantai. (Ali/Radar Lombok)

Anggarannya dari Dana Kelurahan Tanjung Karang

MATARAM—Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram berupaya mempercantik Taman Loang Baloq. Ke depan, Taman Loang Baloq akan ditata menggunakan dana kelurahan.

“Iya sesuai arahan Pak Asisten. Taman Loang Baloq akan ditata menggunakan dana kelurahan yang diterima oleh Kelurahan Tanjung Karang,” ujar Camat Sekarbela, Cahya Samudra, Jumat (11/10).

Meski demikian, tidak seluruh dana kelurahan digunakan untuk penataan Taman Loang Baloq. Ini karena dana kelurahan sesuai ketentuan peruntukannya untuk beberapa item.

Berkaca pada dana kelurahan yang diterima, yakni sekitar Rp 378 juta. Maka penggunaannya tentu bukan untuk peningkatan infrastruktur.

Untuk itu, pihaknya menginginkan penataan di Loang Baloq seperti di Tanjung Bias, Dusun Karang Telaga, Desa Senteluk Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat. Yakni untuk penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Taman Loang Baloq. Seperti diketahui, PKL di sekitar Taman Loang Baloq didominasi penjual ikan bakar.

“Itu di sana menarik penataan PKL-nya. Kalau untuk infrastruktur kan tidak cukup uangnya,” ungkapnya.

Dijelaskannya, dengan adanya penataan PKL di Taman Loang Baloq, PKL yang ada selama ini tidak akan digusur. Melainkan diajak untuk berpartisipasi berjualan di pinggir pantai.

“Karena jumlah mereka cukup banyak. Tidak bisa kita pindah semua. Sementara ini yang di pinggir pantai baru dua pedagang. Kalau yang di pinggir kolam itu lumayan banyak sekitar 20-an,” katanya.

Untuk itu, PKL akan diberikan pemahaman secara bertahap. Pihaknya tidak mungkin langsung mengeksekusi mereka tanpa proses pendekatan terselbih dahulu.

“Jadi bukan membuat baru tempat PKL-nya. Yang sudah ada itu kita ajak pelan-pelan. Dari pada ngumpul di sana. Lebih baik dipinggir pantai. Sistemnya mungkin knock down atau seperti apa,” terangnya.

Terkait realisasi rencana ini dimulai, menurutnya, yang berasal dari dana kelurahan bisa dimulai tahun ini. sementara secara keseluruhan, Cahya mengatakan, bisa dilakukan tahun 2020 mendatang.

“Kita baru anggarkan di Desa Wisata tahun 2020. Kita tidak punya anggaran hanya berasal dari dana kelurahan saja. Mungkin hanya Rp 100 juta untuk penataan pedagang,” jelasnya.

Selain itu, beberapa sarana penunjang juga akan disiapkan. Taman Loang Baloq akan dilengkapi dengan tempat spot foto untuk masyarakat. Selanjutnya, sore hari akan disiapkan sunset time.

“Mungkin bentuknya bukan permanen. Nanti ada spot foto dan sebagainya,” pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Tanjung Karang, Rusmaladi belum bersedia berkomentar banyak tentang penggunaan dana kelurahan untuk penataan Taman Loang Baloq. ‘’Gak ada, dana kelurahan semuanya digunakan untuk lingkungan,’’ katanya. (gal)

Komentar Anda