Sejumlah Desa di NTB Kesulitan Air Bersih

Sejumlah Desa di NTB Kesulitan Air Bersih
KEKERINGAN : Warga antre mendapatkan air bersih bantuan dari Dissos NTB Minggu kemarin (23/7). (DISSOS NTB FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM – Warga di sejumlah desa di NTB mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Sosial (Disos) Provinsi NTB, di  Kabupaten Lombok Utara (KLU) saat ini  mengalami kekeringan di beberapa desa. Diantaranya Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, yang terdiri dari Dusun Pawang Baturan, Dusun Lebari, Dusun Amor-Amor, Dusun Boyotan Proyek.

Berikutnya  Desa Selengen, terdiri dari Dusun Panggung Timur, Dusun Panggung Barat. Kemudian Desa Salut, yang terdiri dari Dusun Tanak Sebang, Dusun Tunjang Besi, Dusun Mursinjong, Dusun Lokobru dan Dusun Salut Barat bagian bawah. “Kalau untuk kecamatan Jerowaru di Lotim, semua desa disana,” ungkap  Kepala Dissos

Baca Juga :  Produksi Industri Manufaktur IMK Tumbuh Positif

Provinsi NTB, H Ahsanul Khalik  kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (23/7).

Warga  yang mengalami kekeringan, sangat kesulitan memenuhi kebutuhannya. Itulah yang membuat dissos setiap hari mengirimkan 5 tanki air bersih. Masing-masing tanki memiliki kapasitas 5 ribu liter. “Hari  ini (kemarin), kita salurkan air bersih di dusun Ujung, Desa Pemongkong, Jerowaru,” tandasnya.

Pihaknya sejak  bulan Mei menyalurkan  bantuan air bersih ke Jerowaru. Sedangkan  di KLU baru dua minggu ini  bantuan rutin disalurkan.

Ditegaskan Khalik, bantuan yang dikirim berdasarkan permintaan dari bawah. Artinya, masyarakat sendiri yang merasa kekurangan air bersih dan dilaporkan ke dissos. Bantuan serupa siap dikirim ke desa-desa yang memang mengalami masalah serupa.

Baca Juga :  Merger BPR NTB Perbesar Kontribusi Perekonomian

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Muhammad Rum menegaskan,   saat ini tidak ada wilayah yang mengalami kekeringan. Namun, yang terjadi hanyalah kekurangan air bersih saja. “Kalau kekeringan ya belum. Tapi kalau kekurangan air bersih, itu iya benar,” jawabnya.

Menurut Rum  hujan hingga saat  ini masih turun. Berbeda halnya jika hujan tidak pernah turun, barulah bisa terjadi kekeringan.“Kan tahu sendiri hujannya belum selesai,” imbuh Rum. (zwr)

Komentar Anda