Sehatkan Anak-Anak dengan Imunisasi

BERMANFAAT: Imunisasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi anak dari penyakit dengan risiko kematian.

MASA awal kehidupan bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya. Karenanya, si kecil seharusnya dilindungi dengan pemberian imunisasi. Apalagi manfaat imunisasi akan bermanfaat jangka panjang bagi kehidupannya. 

Penyakit yang rawan mengincar bayi antara lain penyakit saluran pernapasan akut, polio, kerusakan hati, tetanus, campak dan banyak penyakit berbahaya yang memiliki risiko kematian yang tinggi.   Tetapi, semua itu dapat dihindari jika bayi diberikan imunisasi secara tepat.

Imunisasi  merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi anak dari penyakit dengan risiko kematian. Jika tidak sampai meninggal dunia,  serangan virus dan penyakit tersebut akan menyebabkan derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan menimbulkan kecacatan. 

Meski saat ini tengah marak kasus vaksin palsu, namun Kemenkes mengimbau bagi para orang tua untuk tidak panik.   Sebab, Satuan Tugas Penanggulangan Vaksin Palsu telah bekerja, diantaranya dengan melakukan pendataan, membuka posko pengaduan dan memberikan imunisasi wajib ulangan. 

Sebagai orang tua boleh bersikap kritis dan bertanya pada dokter atau bidan yang memberikan imunisasi tentang kualitas vaksin yang diberikan. Namun imunisasi tetap perlu dilanjutkan sesuai jadwal.

Baca Juga :  Murid Histeris Saat Imunisasi MR

Hal terpenting, jangan tunda pemberian imunisasi untuk anak karena jika anak tidak mendapat imunisasi malah lebih berbahaya.

Saat mengantar anak imunisasi, mintalah penjelasan dari dokter atau tenaga kesehatan yang akan melakukan tindakan imunisasi dalam hal jenis vaksin, kandungan, manfaat dan kemungkinan terjadinya kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI)

Pada dasarnya, imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu. Sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Imunisasi yang pertama kali diberikan dalam 24 jam pertama setelah lahir yaitu imunisasi hepatitis B. Pada usia 1 bulan: imunisasi BCG dan polio tetes (yang pertama). Pada usia 2, 3 dan 4 bulan tiap bulan bayi menerima imunisasi pentavalen (berisi DPT, Hepatitis B dan HiB) dan polio.

Baca Juga :  Diduga Malpraktik, Bayi Meninggal Setelah Imunisasi

Imunisasi pentavalen merupakan vaksin yang telah terbukti mampu menimbulkan antibodi yang protektif terhadap semua antigen yaitu difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B dan Haemophilus influenza tipe b serta mempunyai keamanan yang dapat diterima (acceptable) oleh anak Indonesia. Pada usia 4 bulan selain diberikan imunisasi pentavalen dan polio tetes, bayi juga diberikan polio injeksi. Pada saat bayi 9 bulan diberikan imunisasi campak. Pada usia 18 bulan harus diulang pemberian pentavalen, dan saat usia 24 bulan anak perlu diulang pemberian campak.

Jangan lupa, usia pemberian selanjutnya adalah saat anak kelas 1 SD, yaitu pemberian campak dan DT, kelas 2 dan 3 diberikan imunisasi Td.

Vaksin yang diberikan di puskesmas dan rumah sakit pemerintah dipastikan asli. Karena diperoleh dari produsen resmi, yaitu Bio Farma, yang merupakan satu-satunya perusahaan pembuat vaksin di Indonesia dan sudah mengekspor vaksinnya ke lebih dari 130 negara di dunia. (jpnn)

Komentar Anda