Sehari Ratusan Ternak Sapi Terpapar PMK

  VAKSINASI : Nampak petugas dibantu peternak saat menyuntikkan vaksin ke ternak sapi disalah satu kandang di Lombok Tengah.(Faisal Haris/Radar Lombok)

MATARAM – Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit ternak berkuku genap hingga kini belum dapat dikendalikan. Pasalnya setiap hari tambahan kasus baru terpapar PMK mencapai ratusan kasus. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, Ahmad Nur Aulia mengatakan, peningkatan kasus baru terpapar PMK tidak terlepas dari jumlah populasi ternak sapi yang cukup banyak di pulau Lombok. Tidak heran kemudian jumlah kasus baru mencapai ratusan ekor yang terpapar dalam sehari. “Populasi di pulau Lombok banyak. Sementara pulau Lombok ini kecil sedangkan populasi ternak rentan PMK-nya banyak dan dengan jarak 1 sama lainnya di bawah 10 kilometer,” ujarnya kepada Radar Lombok, Minggu (3/7). 

Berdasarkan data yang dihimpun Disnakeswan Provinsi NTB per 2 Juli 2022, tercatat jumlah kasus PMK mencapai 55. 600 ekor. Rinciannya, 27.222 ekor masih sakit, 28.132 ekor sudah sembuh, 176 ekor sudah dipotong bersyarat dan 70 ekor mati. Sedangkan jumlah kasus PMK per 3 Juni 2022 sebanyak 55.861 ekor. Artinya jika dilihat dari data tersebut terjadi peningkatan sebanyak 261 kasus. 

Aulia membeberkan dari jumlah kasus PMK pada 3 Juli 2022 tersebut rinciannya, 27.433 ekor masih dalam keadaan sakit, 28.179 ekor sudah dinyatakan sembuh, 176 ekor sudah dipotong bersyarat dan 72 ekor dinyatakan mati. Dengan seberan kasus PMK dipulau Lombok terbanyak di Lombok Tengah dengan jumlah kasus sebanyak 20.442  ekor dari jumlah populasi sapi sebanyak 323.232 ekor. Rinciannya, masih sakit 9.250 ekor, sambuh 11.180 ekor, potong bersyarat 12 ekor. Belum ada kasus mati. 

Baca Juga :  Menteri Pertanian Australia akan Kunjungi Indonesia, Bantu Tangani PMK

Disusul, Lombok Timur jumlah kasus PMK sebanyak 12.379 ekor dari populasi sapi sebanyak 269.285 ekor. Rinciannya,4.607 ekor masih sakit, 7.680 ekor sudah sembuh, 75 ekor dipotong paksa dan 17 ekor mati. Kemudian, Lombok Barat dari jumlah populasi ternak sapi sebanyak 225.474 ekor, yang terjangkit PMK sudah mencapai 11.626 ekor, masih sakit 4.272 ekor, sembuh 7. 337 ekor, potong bersyarat 6 ekor dan mati 11 ekor. 

Selanjutnya, kasus PMK di kabupaten Lombok Utara dari jumlah populasi ternak sapi sebanyak 128.752 ekor, yang terjangkit sudah mencapai 10.592 ekor, masih sakit 9.028 ekor, sembuh 1. 501 ekor, potong bersyarat 27 ekor dan mati 36 ekor. “Dan kota Mataram dari jumlah populasi ternak sapi sebanyak 3.800 ekor, yang erjangkit PMK sudah mencapai 651 ekor, masih sakit 65 ekor, sambuh 434 ekor, potong bersyarat 56 ekor dan mati 6 ekor,” bebernya.

Baca Juga :  6763 Ekor Sapi di Lotim Terjangkit PMK

Aulia juga sampaikan, cakupan vaksinasi ternak di pulau Lombok dari alokasi vaksin yang sudah diterima dari pemerintah pusat sebanyak 5.000 dosis vaksin. Hingga 3 Juli 2022 vaksin yang sudah dipakai sebanyak 2.340 dosis dengan sebaran cakupan vaksinasi dilima kabupaten kota. Yakni Lombok Timur jumlah vaksin yang sudah terpakai sebanyak 599 dosis dengan sasaran hewan ternak sapi. Kemudian, Lombok Tengah jumlah vaksin yang terpakai sebanyak 565 dosis dengan sasaran ternak yang divaksin sapi dan kerbau. 

Selanjutnya, Lombok Barat jumlah vaksin yang sudah terpakai sebanyak 580 dosis dengen sasaran vaksinasi ternak sapi dan kerbau. Sementara Lombok Utara jumlah vaksin yang terpakai sebanyak 500 dosis dengan sasaran vaksinasi ternak sapi. Begitu juga di Kota Mataram jumlah vaksin yang terpakai sebanyak 96 dosis vaksin dengan sasaran vaksinasi ternak sapi. “Jadi secara seluruhan dari 5.000 dosis vaksin yang sudah kita terima, yang sudah terpakai baru 2.340 dosis,” ungkapnya. (sal)

Komentar Anda