Sebut Taman Mesum, Data Muazar Dipertanyakan

MATARAM – Sejumlah taman kota Kota Mataram disebut sebagai tempat mesum. Banyak oknum memanfaatkan keberadaan taman sebagai tempat berbuat asusila. Hal ini harus menjadi perhatian serius Pemkot Mataram.

Kesimpulan taman-taman kota jadi tempat mesum disampaikan oleh Lentera Hati Foundation (LHF) yang melakukan observasi bersama Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) belum lama ini. Tidak hanya taman kota, lokasi mesum juga terdapat di objek-objek wisata.

Direktur Lentera Hati Foundation Muazar Habibie mengatakan, lembaganya melakukan observasi ke beberapa taman. Ternyata taman kota dan objek wisata lain justru disalahmanfaatkan oleh segelintir orang." Kita observasi dulu,” ungkapnya kemarin.

Setelah itu diambil beberapa sampel lokasi penilitian diantaranya Taman Udayana. Di beberapa titik Taman Udayana, katanya, ada titik-titik gelap yang dijadikan tempat mesum terutama oleh kaula muda.” Di Taman Udayana masih ada sawah dan tempat yang gelap, disana mereka banyak melakukan itu,” terangnya.

Baca Juga :  Razia Mesum, Yang Terjaring Sebagian Besar Pelajar

Selain Udayana, lokasi lainnya adalah Taman Selagalas. Di sini juga demikian. Termasuk di Taman Sangkareang dan di Jalan Baru Bung Hatta, Taman Loang Baloq. ” Ini bisa terjadi karena kurangnya pengawasan dari pemerintah daerah,” tegasnya.

Terpisah, Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh menyangsikan hasil penelitian Muazzar. Karena sampai saat ini pihaknya belum menerima informasi. Ditambah lagi pihaknya sebagai kepala daerah belum mendapat informasi terhadap dasar-dasar penelitian yang dipakai. "Akurasinya masih saya pertanyakan karena belum ada informasi yang saya terima," tegasnya.

Baca Juga :  Empat Pasangan Mesum Terjaring Razia

Soal hasil penelitian sebaiknya dikomunikasikan langsung dengan kepala daerah, jangan justru justru dijustifikasi bahwa itu memang ada dan terjadi. Tingkat akurasinya perlu dipertanyakan.

Kalaupun memang benar hasil penelitian ini, Pemkot menekankan perlu pembinaan yang lebih kuat lagi  oleh orang tua terhadap anak-anak mereka  dirumah, agar jangan terlalu memberikan kebebasan anak-anak untuk keluar rumah bersama pasangannya.” Orang tua terus memberikan pengawasan yang lebih kuat lagi  terhadap anak-anak mereka." tegasnya.

Kalau penyebabnya karena kurang pengawasan dari Pemerintah dan kurangnya lampu penerang, Walikota  mengatakan Pemkot akan meminta personil untuk lebih melakukan pengawasan lagi.(ami)

Komentar Anda