Sebanyak 62,87 Juta Jiwa Telah Mendapat Vaksin Dosis Ketiga

VAKSIN BOOSTER: Warga Aceh Tamiang mendapat vaksin booster (penutup) di gerai vaksinasi BIN yang dilaksanakan serentak se Indonesia, Jumat (8/7/2022). (ANTARA/DEDE HARISON)

JAKARTA (ANTARA)—Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 62.879.386 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau mengalami penambahan harian sebanyak 109.238 jiwa pada Rabu hingga pukul 12.00 WIB.

Adapun mereka yang telah mendapat vaksin dosis kedua bertambah 26.706 jiwa, sehingga total menjadi 170.997.002 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan. Sementara penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh 204.388.537 jiwa atau bertambah 27.235 orang.

Mereka yang telah mendapat vaksinasi dosis keempat, utamanya tenaga kesehatan, sudah mencapai 566.853 atau mengalami penambahan sebanyak 7.460 jiwa. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi bagi 234.666.020 jiwa.

Baca Juga :  3000 Perusahaan di NTB Daftar Vaksin Mandiri

Pemerintah telah melonggarkan pembatasan-pembatasan yang diterapkan untuk mencegah penularan COVID-19, tetapi tetap menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit tersebut, termasuk di antaranya melaksanakan vaksinasi.

Pemerintah mendorong warga untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat guna meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan COVID-19.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril mengatakan disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes) dan perlindungan vaksin perlu terus dipertahankan hingga pandemi COVID-19 dinyatakan selesai.

“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi penghargaan dan terima kasih kepada seluruh negara karena angka parameter terkendali di hampir banyak negara, sehingga disebut tanda pandemi berakhir sudah di depan mata,” katanya.

Baca Juga :  Bio Farma Tuntaskan Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 BUMN di Lombok

Ia mengatakan endemi yang sudah di depan mata bukan berarti ancaman terhadap infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 selesai.

Untuk itu, masyarakat Indonesia perlu mengambil bagian bersama masyarakat dunia untuk memanfaatkan peluang emas endemi dengan mempertahankan prokes dan vaksinasi.

“Upaya di Indonesia dengan disiplin masker dan vaksinasi harus dipertahankan sampai pandemi berakhir,” katanya. (Asep Firmansyah/Triono Subagyo)

Komentar Anda