SDN 3 Ampenan Kebanjiran, Ujian Semester Ditunda

BANJIR: SDN 3 Ampenan salah satu sekolah yang kebanjiran karena hujan dan luapan air sungai. (Ali Ma'shum/Radar Lombok)

MATARAM – Bencana banjir kembali menimpa warga Kota Mataram. Beberapa daerah wilayah zona merah banjir kembali diterjang banjir setelah diguyur hujan deras dua hari terakhir. Hujan deras melanda Kota Mataram dari Senin sampai Selasa siang kemarin.

Beberapa wilayah terdampak banjir yakni, Lingkungan Parwa, kelurahan Abian Tubuh Baru, Pagutan, Peresak, sampai Jempong Baru, beberapa wilayah terdampak banjir karena air Sungai Unus meluap dan tidak terbendung. Tiga sekolah turut terendam banjir, yakni, SDN 3 Ampenan, SDN 26 Ampenan, dan SMP 19 Mataram. Mereka meliburkan aktifitas belajar mengajar sementara waktu karena kondisi ruang kelas terendam banjir.

Permukiman warga Lingkungan Parwa, Kelurahan Abian Tubuh terparah. Mereka harus mengungsi, karena air tidak kujung surut setinggi satu meter. Warga membuat tanggul sementara namun air Sungai Unus tidak bisa dibendung.

Plt Kepala BPBD Kota Mataram, Irwan Rahadi mengatakan, kondisi beberapa wilayah terdampak banjir sejak Senin malam masih terendam. Bersama petugas Dinas PUPR sedang bekerja keras untuk melakukan normalisasi terutama saluran yang tersumbat sampah. ‘’Sudah ada laporan untuk permukiman dan sekolah. Sementara sekolah kita koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram,’’ katanya kepada Radar Lombok, Selasa (10/12).

Dikatakan Irwan, semua warga diminta tetap waspada di tengah imbuan BMKG terkait dengan cuaca ekstrem saat ini. Intesitas hujan masih tinggi terjadi di Kota Mataram. Dia berharap, warga tetap wasapada terhadap banjir, pohon tumbang serta tidak membuang sampah sembarangan ke saluran yang selama ini kerap membuat saluran tersumbat.

Kepala SDN 3 Ampenan, Hj Baiq Ratna Wahyuningsih mengatakan, air masuk ke dalam ruang kelas dan guru. Sementara waktu sekolah meliburkan aktivitas belajar mengajar karena terendam banjir. ‘’Kita liburkan sementara waktu. Sekolah sudah membersihkan ruang kelas dan sarana yang terendam banjir,’’ katanya.

Baca Juga :  Kadiv Yankumham Kanwil Kemenkumham NTB Lantik dan Ambil Sumpah 2 Notaris Pengganti Wilayah Jabatan Provinsi NTB

Semua ruang kelas terendam banjir, termasuk sarana mengajar dan bangku sekolah. Air setinggi 1 meter masuk dari saluran utama di Jalan Panji Anom ke sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf mengatakan, kondisi ini membuat siswa yang tengah menjalani ujian semester harus diliburkan hingga kondisi memungkinkan. “Di SDN 3 Ampenan sekolah kita liburkan dulu di sana,” ujar Yusuf, Selasa (10/12).

Dari koordinasi dengan Kepala SDN 3 Ampenan, banjir disebabkan oleh meluapnya air sungai di belakang sekolah. Luapan tersebut dipicu cuaca ekstrem sehingga volume air melebihi kapasitas sungai dan saluran. “Kita harapkan teman-teman kepala sekolah untuk beradaptasi ya kalau memang tidak bisa ujian semester ditunda saja sehari ini. Sudah dikordinasikan dan saya bilang tidak apa-apa diliburkan saja dulu,” katanya.

Selain SDN 3 Ampenan, ada tiga sekolah lainnya yang terdampak genangan air. Antara lain SDN 26 Ampenan yang baru selesai direnovasi juga tergenang. Berikutnya SMP 19 Mataram tergenang karena air masuk dari jembatan yang sedang dikerjakan. “Di dua sekolah ini dilaporkan masih bisa melaksanakan semester. Ini kan sampai hari Sabtu nanti ujian semester I berlangsung. Hanya di SDN 3 Ampenan yang airnya masuk ke ruang kelas,” ungkapnya.

Pada tahun sebelumnya, genangan air dan banjir tidak pernah sampai ke dalam kelas. Tetapi tahun ini cuaca sangat ekstrem dan guyuran hujan sehari penuh tidak bisa ditampung oleh saluran dan sungai yang ada. “Sekarang juga sudah mendung, kita khawatir juga dan kita akan bersurat ke sekolah-sekolah untuk tetap waspada,” terangnya.

Dengan volume air yang tinggi, ditambah dengan saluran dan sungai di sekitar sekolah meluap. Genangan air tidak bisa disedot sekalipun oleh mesin. “Tidak bisa disedot tetap dia akan masuk ke ruang sekolah kan. Maka penanganannya debit air sangat tinggi dan bukan hanya sekolah saja yang terdampak. Tetapi juga rumah warga,” jelasnya.

Baca Juga :  Polisi Bakal Selidiki Penyebab Longsornya Jalan di Senggigi

Lalu untuk ujian semester yang tertunda, Yusuf menyampaikan, setelah air surut dan ruang kelas bisa dibersihkan. Sekolah yang sempat menunda pelaksanan ujian semester untuk segera melaksanakan. “Kalau airnya surut segera masuk karena nanti menghambat juga kalau diundur-undur. Untuk jadwal ujian memang tahun ini kita tidak jadwalkan se-Kota Mataram. Jadi ada yang sudah dan ada yang belum. Tapi jadwalnya se-Kota Mataram mulai Senin ini, itu masalahnya,” katanya.

Dinas Pendidikan akan memberikan imbauan kepada seluruh sekolah yang berada di dekat saluran untuk segera dibersihkan. Pembersihan bekerjasama dengan dinas terkait. “Kita mengimbau para kepala sekolah yang memang terdampak banjir segera melaporkan ke dinas. Nanti dinas yang akan meneruskan ke dinas terkait,” pungkasnya.

Baiq Sri Wahyuni, salah satu guru SD 3 Ampenan mengatakan, banjir terjadi karena air sungai yang berada di belakang sekolah meluap. Ada tiga ruangan di SD 3 Ampenan yang dimasuki air. Terdiri dari dua ruang kelas dan ruang UKS. Selain itu rumah penjaga sekolah terendam air. “Siswa terpaksa diliburkan karena tidak memungkinkan untuk mereka mengerjakan soal semester,” katanya.

Terpantau di SD 3 Ampenan, guru-guru gotong royong untuk mengeluarkan air dan membersihkan ruangan. Mereka menggunakan peralatan seadanya untuk membersihkan sisa banjir. “Alhamdulillah kita kompak gotong royong untuk membersihkan. Ada yang ngangkat air pakai ember. Semua kita kerja sama,” ungkapnya.

Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Lale Widiahning menyampaikan, pihaknya berupaya keras untuk menangani genangan dan banjir di beberapa sekolah. Selain melakukan penyedotan air, PUPR memasang karung pasir sebagai tanggul sementara sebagai penahan air. “Kita pasang dulu disana karung pasir sebagai tanggul sementara,” terangnya. (gal)