SELONG – SDN 1 Loyok Kecamatan Sikur Lombok Timur (Lotim) merupakan sekolah yang berasal di daerah wisata. Kebaradaan sekolah ini berada di daerah strategis.
Lantaran itu, pihak sekolah terus melatih murid-muridnya untuk mengembangkan anyaman bambu. Hal ini dijelaskan oleh Kepala SDN 1 Loyok, H. Usnan kepada Radar Lombok (16/11).
“Ayaman bambu saat ini sudah mulai pudar di daerah wisata. Karena itu, kami mengembangkannya lagi dengan membina anak didik kami,” ungkapnya.
Dikatakan, SDN 1 Loyok merupakan salah satu sekolah yang paling sering diundang mengikuti kegiatan seni atau pemeran yang diadakan oleh pemerintah daerah. Ini disebabkan banyak hasil-hasil karya anak-anak sekolah ini sudah bisa diperjualbelikan.
Pembinaan anyaman bamboo di kalangan murid disebutnya intens dilakukan. Namun karena harga bahan baku yang semakin tinggi, pihak sekolah telah mengurangi jam belajar untuk melatih anak anak.
Dulu sebelum ada kenaikan harga bahan baku, pihaknya dalam seminggu, ada 4 hari untuk membina murid. “Untuk saat ini kita ajarkan sehari atau dua hari saja,” sambungnya.
Dengan keterampilan anak-anak dalam membuat anyaman bambu, ungkapnya, secara tidak langsung bisa membantu uang saku mereka. Kegiatan ini secara tidak langsung mengajarkan murid belajar mandiri. (cr-wan)
