Satu Nelayan Hanyut Ditemukan Selamat

CEMAS: Keluarga M. Safi’i, salah satu nelayan Tanjung Luar yang dikhabarkan hilang ketika sedang melaut untuk menangkap ikan di sekitar Pelabuhan Pandan, Sambelia, terlihat masih cemas. (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Ahmad Rifa’i, nelayan yang sebelumnya dikabarkan menghilang hanyut di laut akibat angin kencang, berhasil ditemukan oleh Nelayan di Desa Pulau Medang, Kabupaten Sumbawa, atau berdekatan dengan Pulau Moyo.

Kabag Humas Kabupaten Lombok Timur, Ahmad Subhan mengatakan, sejak Ahmad Rifa’i dilaporkan menghilang oleh keluarganya akibat cuaca buruk yang terjadi pada hari Selasa lalu, pemerintah langsung menerjunkan Tim SAR untuk melakukan pencarian. Namun hingga Selasa petang korban belum berhasil ditemukan.

“Tapi Alhamdulilah, tadi kita sudah mendapatkan informasi terakhir, kalau Rifa’i (korban, red) sudah ditemukan di Sumbawa dalam keadaan selamat,” ungkapnya, Rabu kemarin (8/2).

[postingan number=3 tag=”nelayan”]

Menurutnya, untuk menemukan Rifa’i yang hanyut terbawa angin dan ombak besar, Humas dan Protokol Setda Lotim terus melakukan komunikasi dengan  Kepala Desa Bungin, Kabupaten Sumbawa, sehingga akhirnya mendapatkan informasi kalau ada nelayan asal Tanjung Luar yang mengamankan sampannya akibat cuaca buruk.

Melihat adanya nelayan yang bersandar, Kepala Desa Bungin, langsung melakukan pendataan kepada para nelayan yang besandar. “Setelah kita komunikasi dengan pihak kepala desa disana, ternyata ada nelayan setempat yang melihat ada nelayan yang bersandar akibat cuaca buruk,” jelasnya.

Hanya saja, nelayan atas nama Ahmad Rifai tidak ditemukan diantara nelayan yang bersandar. Tetapi korban ditemukan di Pulau Medang, dan kini sedang mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan setempat. “Jadi yang hilang itu Ahmad Rifa’i, kalau Abdul Hamid merupakan saudara dari Ahmad Rifa’i, dan dia tidak tidak apa-apa,” tegas Subhan.

Salah satu paman korban yang merupakan Ketua RT Kampung Warak, Baharudin menceritakan bahwa Ahmad Rifa’i yang hanyut akibat angin kencang itu selamat, berkat tutupan bok di sampan miliknya, yang digunakan sebagai pelampung. ”Informasi yang saya dapat, dari sana dia ditemukan oleh nelayan sekitar pukul 08.00 Wita, menggunakan bok yang ada di sampannya sebagai pelampung,” tuturnya.

Baca Juga :  Nelayan Duga Dinas Mainkan Bantuan

Setelah memastikan kalau Rifa’i ada disana (Pulau Medang), isteri dan beberapa keluarganya pun langsung berangkat ke Sumbawa untuk menjemput korban. ”Tadi malam kita juga sudah mengadakan doa bersama disini, agar korban bisa selamat,” ungkapnya.

Melalui media, pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada keluarganya, sehingga korban bisa selamat. ”Saya benar-benar berterima kasih kepada pemerintah, yang telah membantu kami untuk mencari anak saya. Masalah kapan bisa dibawa pulang, tidak menjadi persoalan, asalkan dia sudah selamat,” ulasnya.

Sementara itu, dua nelayan asal Tanjug Luar lainnya, yakni M. Safi’i dan Safruddin, sejak dikhabarkan hanyut terseret arus laut tiga hari lalu, hingga kini masih belum ditemukan. Infomasi yang diterima pihak keluarga, perahu milik M. Safi’i ditemukan terdampar di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

Tak ayal pihak keluarga pun sangat cemas, karena belum mendapatkan kepastian terkait kondisi kedua orang nelayan tersebut. Karena dari tiga orang yang dilaporkan hilang akibat cuaca buruk, hanya Ahmad Rifa’i saja yang telah ditemukan selamat. Sementara dua lagi belum jelas keberadaanya.

“Belum ada kepastian. Informasinya, sampan milik korban sudah ditemukan di Pelabuhan Badas, Sumbawa Besar ,” kata Ibrahim, Paman Safi’i, saat ditemui dirumahnya, di Tanjung Luar, kemarin.

Baca Juga :  Nelayan Dihimbau Tidak Melaut

Dikatakan,  Safi’i dan rekannya sudah tiga hari tanpa khabar berita sejak menangkap ikan di Pelabuhan Pandan, Sambelia. Safi’i dan satu rekannya, Safruddin ketika itu berada di lokasi yang sama.

“Ombaknya tinggi sampai lima meter. Kalau cuaca buruk seperti ini,  biasanya ombak itu datangnya tidak berselang. Perahu Safi’i ditemukan terdampar di Sumbawa, kemungkinan dia diselamatkan oleh Safruddin, atau kemungkinan terjadi hal lain. Tapi kita berharap mereka semuanya selamat,” harap Ibrahim.

Biasanya,  para nelayan ini memilih Pelabuhan Pandan sebagai lokasi tempat mereka menangkap ikan. Disana mereka terkadang sampai  satu bulan lamanya. Jika tidak ada ikan, baru mereka pulang ke Tanjung Luar. Kadang pulang membawa perahu, kadang juga perahunya ditinggalkan di sana.

Sementara itu, anggota DPRD Lotim, Daeng M. Ikhsan ketika menemui salah satu keluarga nelayan mengaku, telah ditelpon oleh salah seorang  rekannya anggota dewan di Sumbawa. Informasinya, mereka  telah mengamankan perahu para nelayan, salah satunya perahu milik Safi’i. “Setelah dikasih tau merek perahu itu, memang benar miliknya Safi’i. Tapi orang nya tidak ada, hanya perahunya saja yang ditemukan,” sebutnya.

Mereka sampai sekarang terus berupaya untuk mencari infomasi, guna memastikan keberadaan para nelayan yang sampai sekarang belum diketahui, sejak melaut tiga hari lalu. Dia juga meminta pihak terkait segera melakukan pencarian agar pihak keluarga bisa segera mendapatkan kepastian. “Kita masih tunggu informasi. Kita juga koordinasi dengan AL dan dinas terkait lainnya,” singkat Daeng. (cr-wan/lie)

Komentar Anda