SELONG–Satu keluarga di Dusun Tantang, Desa Rarang Tengah, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur keracunan diduga setelah memakan olahan atau beberok rumput laut
Kelima korban ialah H. Lalu Abdullah (65), Baiq Zubaidah (56), Lalu Satria (35), Siska Apnita (30) dan Lalu Rusmiadi (22).
Masing masing dari mereka adalah pasangan suami istri, anak dan menantu.
Dari lima korban ini, korban atas nama H. Lalu Abdullah meninggal dunia setelah sempat mendapatkan penangan tim medis.
Sedangkan sebagian korban lainnya saat ini masih sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Anggoro Terara.
“Para korban ini karena terindikasi keracunan makanan olahan rumput laut,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman, Minggu (13/5/2023).
Berdasarkan hasil penyidikan dan keterangan para saksi, kejadian bermula pada Selasa (9/5) sekitar pukul 13.00 WITA, kelima korban makan bersama di rumah H. Lalu Abdullah.
Makanan yang disajikan yakni ayam goreng, sate dan beberok olahan rumput laut.
“Setelah selesai makan, masing-masing melaksanakan aktivitas seperti biasa. Namun sekitar pukul 19.30 WITA, kelima orang yang makan bersama merasakan gejala perut mual disertai menceret bahkan muntah,” tutur dia.
Di saat itu juga kedua koban yang muntah langsung dilarikan ke Puskesmas Rarang untuk mendapatkan perawatan medis.
Selanjutnya disusul korban lainnya yang juga mengalami hal serupa.
“Karena keadaan salah satu korban agak membaik sehingga korban meminta pihak puskesmas untuk dipulangkan. Sedangkan lainnya dirawat di Puskesmas Rarang,” imbuhnya.
Setelah beberapa hari menjalani perawatan di puskesmas, kondisi tiga orang korban tak kunjung membaik.
Mereka kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Anggoro. Namun korban H Lalu Abdullah kondisinya semakin parah dan lemah. Hingga kemudian korban akhirnya meninggal dunia pada Kamis (11/5) sekitar pukul 21.00 WITA.
“Korban ini rencananya mau dirujuk ke RSUD Selong tapi terlebih dahulu sudah meninggal dunia di rumah Rumah Sakit Anggoro. Setelah itu jenazah korban di pulangkan ke rumahnya,” imbuh dia.
Dua korban lainnya yang dirawat di Rumah Sakit Anggoro meminta untuk menghadiri pemakaman orang tuanya. Namun kondisi kesehatan mereka kembali drop hingga kemudian dibawa lagi ke rumah sakit untuk dirawat.
“Berdasarkan keterangan korban, sebelum makan siang mereka sempat membeli lauk berupa olahan dari rumput laut dari penjual yang biasa keliling,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan medis bahwa para korban yang keracunan ini memiliki gejala hampir sama yaitu perut mual dan mencret.
Untuk memastikan semua itu, pihak rumah sakit pun telah mengambil sampel makanan olahan rumput laut di pasar tradisional Rarang.
Baru setelah itu dilakukan penelitian oleh petugas dari RSUD Selong untuk memastikan kandungan zat beracun yang dipakai untuk membuat dan mengolah rumput laut tersebut.
“Selain dari korban ini petugas juga masih menerima pengaduan dari warga lainnya yang merasa mual dan mengalami mencret setelah mengonsumsi makanan olahan rumput laut tersebut. Sebagian besar adalah warga Rarang Selatan,” ucapnya.
Pihaknya mengimbau warga untuk lebih selektif dalam membeli dan mengonsumsi makanan olahan tradisional karena tidak terdaftar masa kedaluarsa dari BPOM maupun Dinas Kesehatan.
“Termasuk kita meminta penjual olahan rumput laut di pasar supaya tidak berjualan untuk sementara,” tandasnya. (lie)