Satpol PP Tindak Pengemis Musiman di Lombok Utara

DIAMANKAN: Dua pengemis di Pasar Pemenang diamankan Satpol PP KLU kemudian dibawa pulang agar tidak mengulangi perbuatan. (IST/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Kabupaten Lombok Utara (KLU) dikenal sebagai daerah tanpa pengemis, gelandangan, orang terlantar, dan anak jalanan. Namun beberapa waktu terakhir, KLU justru menjadi sasaran oknum untuk mengemis. “Sampai 13 hari puasa ini, kami sudah mengamankan tiga pengemis yang beroperasi di pasar tradisional dan Pelabuhan Bangsal. Dua lokasi yang paling strategis di KLU, karena tidak ada lampu merah untuk mereka minta-minta,” ungkap Kabid Penegakan Perda, Satpol PP dan Damkar KLU Totok Surya Saputra kepada Radar Lombok, Minggu (25/4).

Baca Juga :  Sungguh Tega, Ngajak Nikah Malah Dibawa ke Sawah, Lalu Diperkosa Enam Pria

Penangkapan pertama di Pelabuhan Bangsal bernama Bahri warga Dusun Montong Daya, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang. Kemudian, pengemis asal Desa Santong, Kecamatan Kayangan tanpa identitas, dan Sumenep dari Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan dengan meminta sumbangan berkedok pembangunan masjid. “Ketiganya langsung kita bawa pulang ke rumahnya dan meminta jangan mengulangi lagi,” terangnya.

Pengamanan tiga pengemis selama Ramadan sesuai laporan dari masyarakat. Karena keberadaan mereka dianggap mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.

Baca Juga :  Sejumlah Pengemis Terjaring Razia

Adapun untuk membantu ketiganya berupa pemberian sembako, diserahkan kepada Dinas Sosial. Pihaknya hanya bisa menindak kemudian menyuruh pulang serta meminta tidak mengulangi perbuatannya tersebut. “Kalau penanganan lebih lanjut di Dinas Sosial,” katanya.

Para pengemis di KLU ini tetap ada setiap tahun. Mereka keluar meminta-minta memanfaatkan Ramadan. Namun dipastikan jumlahnya tidak banyak seperti di Kota Mataram. “Tetap ada setiap tahun, tapi tidak ramai,” ucapnya. (flo)

Komentar Anda