Sandiaga Klaim Elektabilitas Naik Pascakasus Ratna Sarumpaet

Sandiaga Klaim Elektabilitas Naik Pascakasus Ratna Sarumpaet
Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers terkait kasus Ratna Sarumpaet, Rabu (3/10) malam. (RICARDO/JPNN)

JAKARTA – Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno menerangkan, kini elektabilitasnya bersama Prabowo Subianto naik setelah polisi mengungkap kebohongan Ratna Sarumpaet.

Pernyataan itu sekaligus menyanggah survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebutkan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merosot setelah kasus Ratna Sarumpaet terkuak.

BACA JUGA: Lotim Ditarget Jadi Lumbung Suara Prabowo-Sandi

Sandiaga mengatakan, hasil survei internal menunjukkan hasil sebaliknya. Elektabilitas Prabowo-Sandiaga naik dan terus mengejar pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. “Ini (survel LSI Denni JA) tambahan data, kami apresiasi. Tapi survei kami yang baru saja dirilis oleh tim karena survei kami internal dan tak pernah kami publikasikan, menunjukkan kami mengejar,” kata Sandiaga di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan.

Salah satu pengusaha sukses ini menambahkan, sesuai hasil survei internal, masyarakat semakin simpatik terhadap Prabowo-Sandiaga setelah kabar bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet diungkap polisi.

Baca Juga :  Debat Kedua Pilpres Diharapkan Lebih Menarik

Sandiaga mengatakan, masyarakat melihat dirinya dan Prabowo sebagai pihak yang terkecoh oleh kabar hoaks tersebut. Selain itu, sebelum kabar hoaks terungkap, masyarakat bersimpati dengan sikap Prabowo yang menunjukkan kepedulian terhadap perempuan. “Masyarakat simpati, bahwa Bapak Prabowo-Sandi punya rasa iba, punya rasa kepedulian yang tinggi. Apalagi ini dilakukan kepada perempuan. Kami memberikan perlindungan kepada perempuan,” tegas Sandiaga.

Sebelumnya, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Apalagi Ratna sempat masuk dalam daftar juru bicara pasangan nomor urut 02 itu.

Baca Juga :  Gerindra Syukuran Kemenangan Prabowo-Sandi di NTB

Dari sisi elektabilitas pada September 2018, sebelum ada kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Jokowi-Ma’ruf Amin 53,2 persen. Prabowo-Sandiaga Uno 29,2 persen, dan 17,6 persen belum memutuskan.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Prabowo Masih Unggul di NTB

Setelah kasus hoaks Ratna Sarumpaet, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin naik menjadi 57,7 persen pada Oktober 208. Sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno justru turun menjadi 28,6.persen. Survei LSI Denny JA dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 dengan jumlah 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Metode sampling yang digunakan yakni multistage random sampling dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara tetap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error plus minus 2,8 persen. Survei juga dilengkapi dengan FGD, analisis media dan indepth interview. (cuy/jpnn)

Komentar Anda