TANJUNG – Seorang bule atau oknum pengusaha asing menutup jalan umum di Gili Air dengan menggunakan sampah, Kamis (24/11). Kabarnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk protes karena sampah yang ada di hotelnya tak kunjung diangkut petugas.
Kepala Desa Gili Indah Wardana membenarkan kejadian tersebut. Namun ia enggan berkomentar lebih jauh terkait permasalahan itu. Menurutnya, itu terjadi karena miskomunikasi saja dan sudah diselesaikan. “Tidak usah dibesar-besarkan. Itu sudah selesai tadi,” ungkapnya.
Ditegaskan, sampah yang digunakan menutup jalan umum di depan hotelnya itu sudah diangkut oleh petugas. Sampahnya pun tidak terlalu banyak. “Semuanya sudah diangkut dan sudah tidak ada masalah lagi. Saya juga sudah turun ke sana tadi,” ungkap Wardana.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KLU Rusdianto yang dikonfirmasi terkait persoalan ini mengaku belum mengetahui kejadian itu. “Belum dapat info,” ungkapnya.
Ia mengaku akan segera berkoordinasi dengan para pihak terkait, mulai dari kepala desa, kepala dusun, hingga kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang biasa mengurus sampah di Gili Air untuk memperjelas persoalan.
Jika benar itu gara-gara sampah yang tak kunjung diangkut, maka pihaknya akan meminta penjelasan dari KSM, kenapa sampahnya tak kunjung diangkut. “Kita juga akan ingatkan mereka supaya lebih optimal untuk melaksanakan tugas-tugas,” ujarnya. (der)