PRAYA – Keberadaan sampah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kini bisa terurai. Sampah di wilayah Desa Kuta Kecamatan Pujut ini dikelola warga yang tergabung dalam Bank Sampah Putri Nyale bekerja sama dengan PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re yang mampu mereduksi hampir 3000 kilogram sampah yang ada di Kawasan Mandalika.
Direktur Bank Sampah Putri Nyale, Hanila mengatakan, dalam program bank sampah ini mereka menerima berbagai macam jenis sampah seperti botol plastik, kardus, PVC, plastik, besi, dan alumunium.
Semua jenis sampah yang bisa didaur ulang bisa ditabung di tempat tersebut dan hasilnya nanti akan diberikan emas. “Bank sampah ini telah berjalan selama setahun dengan jumlah nasabah sudah mencapai 200 orang yang merupakan warga di lingkar Mandalika. Selain itu, kami juga telah melakukan kerja sama dengan pengelolaan homestay, restoran, dan sekolah. Dari 200 nasabah itu sebanyak 100 orang telah mendapatkan tabungan emas dan telah bisa dicairkan,” ungkap Hanila, Rabu (11/10).
Ditambahkan, jumlah sampah di Kawasan Mandalika cukup banyak, sehingga pihaknya juga melakukan jemput bola dalam pengumpulan sampah untuk mempermudah masyarakat dan dampaknya saat ini kesadaran masyarakat cukup tinggi. “Setelah diolah di bank sampah, baru kemudian dijual ke luar daerah atau ke Jawa,” terangnya.
Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Y Walid menerangkan, pihaknya kembali menjalankan komitmennya mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah Putri Nyale.
Mereka telah memberikan perhatian khusus dan dukungan pada peran besar bank sampah ini, sejalan dengan penetapan program-program TJSL BUMN yang berorientasi pada pencapaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nasional. “Program pengadaan bank sampah dapat dikatakan menjadi program unggulan TJSL Kementerian BUMN berdasarkan kemanfaatan bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat. Indonesia Re meyakini dengan mengurangi jumlah sampah yang terbuang langsung ke TPA melalui pengelolaan sampah terintegritas dapat memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat sekitar,” tegasnya.
Indonesia Re bersama BUMN lainnya telah membangun Bank Sampah Putri Nyale sebagai Bank Sampah Induk dan empat Bank Sampah Satelit yang berlokasi di empat dusun di kawasan Mandalika, yaitu Dusun Mong I, Dusun Sekar Kuning, Dusun Ujung Daye, dan Dusun Kuta II. Sampai dengan bulan September 2023, program Bank Sampah Putri Nyale telah berhasil mengedukasi 245 orang di sekitar kawasan Bank Sampah untuk turut berpartisipasi. “Program bank sampah ini juga sudah berhasil mereduksi hampir 3.000 kg selama bulan Agustus dan September 2023. Bahkan, program pengolahan sampah ini juga sudah menyambangi hotel, sekolah, dan restoran di sekitar kawasan bank sampah untuk turun tangan dan bekerja sama untuk mereduksi sampah,” terangnya.
Robby meyakini, sampah akan memiliki nilai jika dapat diolah dengan benar. Indonesia menghasilkan 33,4 juta ton sampah pada tahun 2022 atau sebanyak 90.794 ton per hari. Bayangkan jika sampah-sampah tersebut diolah dan dapat menjadi penghasilan tambahan serta menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga dapat mensejahterakan masyarakat.
“Maka dari itu, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan kami, dengan antusias telah mengambil langkah penting dalam pengelolaan sampah dengan menciptakan Bank Sampah Putri Nyale yang bertujuan untuk menjaga integritas lingkungan dan memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat sekitar,” jelasnya.
Selain itu, rencananya bulan Desember 2023 Indonesia Re akan membentuk Waste Warriors yang ditunjuk sebagai perwakilan untuk mendukung program bank sampah.
Waste Warriors sendiri merupakan kader lingkungan, yang nantinya melakukan inovasi terkait dengan pengelolaan sampah menjadi bentuk produk. “Ini yang rencananya nanti akan dikerjakan didalam program kolaborasi, akan ada sosialisasi ke perwakilan sekolah dan kompetisi inovasi produk olahan sampah. Tidak hanya itu, pelatihan penguatan tata kelola pengurus Bank Sampah Satelit dan pelatihan manajemen bisnis bank sampah juga akan dilaksanakan agar program ini dapat lebih memberdayakan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (met)