Sambut Hari Tani, Agra Sembalun Gelar Kemah

LONG MARCH: Anggota AGRA NTB melakukan aksi Long March sebagai awal persiapan menyambut Hari Tani Sedunia (Jalal/Radar Lombok)

SELONG–Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Cabang Sembalun mengadakan kemah bakti  selama dua hari, Sabtu dan Minggu (10-11/9). Kegiatan ini bertempat di Mapakin, Desa Sembalun Lawang.

Kegiatan ini diikuti semua anggota AGRA se-Lombok. Hadir  juga Sejken AGRA pusat serta Ketua Umum Wilayah NTB. Tujuan kemah bakti AGRA ini untuk mempersiapkan Hari Tani Nasional maupun Hari Tani Sedunia pada tanggal 24 September mendatang.

Selain itu, kegiatan ini juga bagi upaya meraptkan barisan anggota guna menjaga kekompakan dan kebersamaan menuntut hak-hak rakyat kepada pemerintah. Selain kemah bakti, pada hari Minggu juga dilakukan karnaval dengan berjalan kaki dari Sekertariat AGRA menuju lapangan Umum Sembalun.

Ketua AGRA Cabang Sembalun, Soadi M dalam sambutanya mengatakan,  Tujuan kemah AGRA ini untuk silaturahmi dan mempersiapkan Hari Tani Nasional dan Hari Tani Sedunia. Selain itu juga, bertujuan untuk mempererat silaturahmi serta berdiolog bersama anggota AGRA dari Mataram, Lombok Tengah, Lombok Utara dan aktivis mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini.

Sementara itu juga dilakukan diskusi yang membahas tentang problem agraria yang kini dihadapi masyarakat Sembalun. Sehingga dalam diskusi yang berlangsung cukup lancar dan hangat tersebut disimpulkan bahwa AGRA akan terus berjuang menuntut hak masyarakat Sembalun dalam upaya meningkatkan kesejahtraan dan tidak dirugikan oleh pihak luar.

Diketahui ada sekitar 500 ha lahan GG yang sebelumnya pengelolaannya oleh PT Sembalun Kusuma Emas (PT SKE). Namun kemudian tahun lalu izin pengelolaan lahan tersebut habis dan hendak diperpanjang tapi ditentang warga Sembalun lantaran lahan-lahan tersebut diklaim merupakan lahan yang sebelumnya telah digarap puluhan tahun oleh mereka sebelum kemudian diambil alih pengelolaannya oleh perusahaan tersebut. Namun kemudian ternyata lahan-lahan ini sebagian besar (sekitar 300an hektar) ditelantarkan selama puluhan tahun hingga kemudian ingin diambil masyarakat kembali karena merupakan hak mereka. Inilah yang terus akan diperjuangkan oleh AGRA, sehingga perjuangan ini berhasil dan lahan-lahan ini kembali dimiliki masyarakat Sembalun. (lal)  

Komentar Anda