Kondisi jalan menuju desa dan dusun yang dikunjungi, relatif banyak rusak. Kian membuat hambatan dihadapi tak mudah. Terlebih, ketika musim hujan tiba. Akibatnya, ia beberapa kali terjatuh dari sepeda motor. Buku yang dibawa dalam kardus pun berserakan. ” Tapi itu semua saya nikmati saja,” ungkapnya.
Banyaknya hambatan yang ditemui termasuk harus merogoh kocek sendiri, tidak membuatnya putus asa dan berhenti dari aktivitasnya itu. Justru spirit dan semangat yang dimilikinya untuk dedikasikan bagi dunia literasi kian kuat tatkala melihat antusiasme dan kegembiraan dari anak – anak di kampung yang dikunjungi.
Di sejumlah desa yang dikunjungi, dia merangkul pemuda setempat untuk mendirikan rumah baca. Dengan rumah baca kian menumbuhkan semangat literasi terutama anak – anak.
Tujuan dirinya membentuk rumah baca dari aktivitas perpustakaan keliling yang dilakoni tersebut, agar anak – anak maupun masyarakat setempat menjadi cerdas, mandiri, unggul dan sebagai tempat penyaluran/pelayanan/pusat informasi dalam penerapan ilmu kepada masyarakat. Sekaligus meningkatkan mutu pendidikan atau peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). ” Sehingga berkontribusi bagi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah,” ujarnya. Salahuddin kini sudah memiliki sebanyak 1988 eksemplar buku bacaan.