Sah, Golkar yang Dapat TGB

Golkar yang Dapat TGB
SAH : Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Tuan Guru Bajang (TGB) HM. Zainul Majdi dalam acara silaturahmi akhir tahun Partai Golkar di Jakarta. (Jaa Rizka Pradana/JPG)

MATARAM – Tuan Guru Bajang (TGB) HM. Zainul Majdi masih menjadi magnet di kancah perpolitikan baik di daerah maupun nasional. Setelah melepas jabatan sebagai Gubernur NTB dua periode, TGB berkeliling ceramah dari satu pesantren ke pesantren lainnya. Nah, popularitasnya yang masih menarik membuat dua partai politik berebut TGB setelah Ketua Umum PBNW ini keluar dari Partai Demokrat. Dua Parpol yang rebutan adalah Golkar dan Nasdem.

Nasdem lah yang pertama kali mengumumkan bahwa TGB masuk menjadi keluarga partai besutan Surya Paloh ini. Adalah Sekjen DPP Nasdem yang menyampaikan itu. Ini disampaikan setelah Surya Paloh datang ke Pancor dalam rangka menyampaikan kuliah umum kebangsaan belum lama ini. Belakangan kabar ini dibantah oleh TGB langsung. Ia mengklarifikasi kabar dirinya masuk Nasdem. Ia menyatakan belum masuk dan saat ini fokus dakwah.

Tak berselang lama, giliran Golkar yang mengumumkan masuknya TGB ke Beringin. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang mengumumkannya.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau karib disapa Tuan Guru. “ Kemarin dalam rapat pleno DPP secara aklamasi menyetujui Bapak Tuan Guru Bajang menjadi salah satu pengurus DPP, dan kemarin sudah disepakati menjadi Ketua Koordinator Bidang Keumatan,” ujar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan dalam silaturahmi akhir tahun Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (20/12) malam.

Di Jakarta, TGB angkat bicara terkait keputusannya bergabung dengan Partai Golkar. Dia memastikan keputusan ini diambil secara matang.  Ia mengaku bersyukur sudah resmi menjadi keluarga besar partai berlambang pohon beringin itu. Dia pun berjanji akan menjalankan tugasnya sebagai Koordinator Bidang Keumatan dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) dengan maksimal. “ Saya Alhamdulillah bersyukur dan berterimakasih atas keterimaan dan bagi saya dimanapun berada. Sebagai seorang muslim saya melaksanakan sebagai dakwah dan sebagai seorang anak bangsa dimana pun, berada nawaitunya bisa memberi kontribusi untuk Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga :  Partai Golkar NTB Peduli Nasib Nelayan

TGB menerangkan, komunikasinya dengan Golkar sudah berjalan cukup lama. Di matanya Golkar merupakan partai tengah sehingga memiliki nilai lebih baginya. Hal itu pula yang membuat dia mantap mengambil keputusan ini. “ Komunikasi memang sudah cukup lama dan partai Golkar partai tengah yang kokoh, ada nilai meritokrasi dan tentu kalau saya cermati misalnya beberapa yang saya sampaikan bahwa moderasi atau sikap pertengahan itu penting,” imbuhnya.

Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB Hj. Baiq Isvie Ruvaeda justru menegaskan TGB telah memutuskan bergabung ke Golkar. “Sudah semalam diputuskan TGB masuk Golkar,” terang Isvie kepada Radar Lombok, Kamis (20/12).

Isvie menyampaikan keluarga besar Golkar NTB menyambut baik adanya tokoh baru yang mau bergabung. Apalagi TGB pada dasarnya bukan “orang asing” di internal Golkar. 

Bergabungnya TGB saat ini merupakan momentum yang sangat tepat. Golkar NTB semakin percaya diri akan tetap menjadi partai pemenang Pemilu di NTB. “ Kami tentu senang TGB bergabung. Bagus itu,” katanya. 

Fungsionaris Partai Golkar, Chris Parangan, menambahkan, TGB telah kembali. “ Dulu juga bulan Desember 2009, TGB pernah masuk ke Golkar. Jaket kuning yang dipakai TGB di hotel Santosa pada tahun 2009, sekarang bisa dikancing,” ucap Chris. 

Baca Juga :  Megawati Beri Sinyal Cawapres Jokowi TGB?

Sebelum bergabung dengan Partai Demokrat, TGB memang pernah akan memimpin Golkar NTB. Waktu itu, TGB akan memperebutkan posisi Ketua DPD I Golkar NTB bersaing dengan H. Zaini Arony. Namun, TGB lebih memilih mundur daripada tidak terpilih secara aklamasi.  “ Kakeknya TGB juga kan dulu politisi Golkar. TGB juga pernah memakai almamater Golkar, jadi sekarang TGB kembali. Tapi bukan sebagai pengurus Golkar NTB lagi, malah sebagai pengurus DPP,” terang Chris. 

Setelah TGB bergabung ke Golkar, peta Pemilu di NTB cukup rumit. Masalahnya, para loyalis sudah kadung masuk ke Nasdem. Mereka menjadi Caleg Nasdem, dan tentu saja berharap bisa mendulang suara lewat nama TGB. Salah satu orang dekat TGB yang kini menjadi Caleg Nasdem di Provinsi NTB adalah TGH. Hasanain Juaini. Hasanain adalah Sekretaris Jenderal PBNW dan pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Narmada. Apa tanggapannya? Hasanain mengaku bersyukur dengan banyak Parpol yang mengklaim TGB.”Alhamdullilah. Itu artinya beliau sangat disukai banyak Parpol,” katanya kepada Radar Lombok, Kamis (20/12).

Namun demikian ia meminta Parpol agar tidak terlalu baper terkait hal tersebut. Hasanain mengutip pernyataan TGB beberapa hari lalu.  “ TGB sudah menyatakan bahwa dirinya belum mau bergabung kepada Parpol manapun. TGB mau lebih fokus untuk berdakwah. Walaupun begitu TGB akan berikhtiar memenangkan Capres-Cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin di Pemilu Presiden 2019 mendatang,” ungkapnya.

Sebagai jamaah dirinya menyerahkan sepenuhnya apapun terkait politik kepada TGB.”  Sebagai jamaah tentu kita mengikuti apa kata imam (TGB_red),” imbuhnya.(zwr/yan)

Komentar Anda