Ditambahkan paman korban Huriah, pelaku sendiri mengidap gangguan jiwa semenjak pulang merantau dari Kalimantan dua tahun lalu. Mustakim sendiri sempat dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) Sukma Mataram. ‘’Saya kira sudah sembuh, karena penyakitnya sudah lama dan bahkan sehari-harinya dia ini (pelaku, red) bersikap normal. Kita baru tau sekarang dengan adanya kejadian ini,” sesalnya.
Huriah kemudian menceritakan, pelaku ini sehari-hari bekerja sebagai buruh tambang di desanya. Pelaku sendiri memiliki dua orang anak yang masih kecil. Terkadang, sakit jiwa pelaku memang kambuh tapi normal lagi dalam waktu tertentu. Sehingga tidak ada yang menyangka jika ia nekat membunuh anaknya. ‘’Kalau kami serahkan kepada kepolisian saja yang mengurus, terlebih jika pelaku ini gila,’’ tandasnya.
Kapolsek Batukliang Utara AKP I Ketut Putrawan mengatakan, pihaknya belum bisa mengintrogasi pelaku. Karena setiap pertanyaan yang diajukan oleh aparat selalu dijawab dengan tidak masuk akal. Sehingga pihaknya belum bisa mengorek keterangan motif di balik pembunuhan ini. ‘’Terduga pelaku sudah dibawa ke Polres Lombok Tengah untuk diintrogasi. Tadinya saat ditanya selalu menjawab berbelit-belit,” katanya.
Ketut juga mengaku, masih mencari pisau yang digunakan pelaku sebagai barang bukti. Karena hingga kemarin sore, barang buktinya belum juga ditemukan. (cr-met)
