PRAYA – Pemkab Lombok Tengah bersama panitia dan berbagai stakeholder lainnya saat ini terus melakukan berbagai persiapan untuk mensukseskan ajang Tour De France L’etafe Indonesia yang akan berlangsung pada 20 Februari mendatang.
Salah satu persoalan yang menjadi atensi adalah rute yang harus dilintasi oleh para atlet. Sekda Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya menyampaikan, kegiatan yang dipusatkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut terkendala dengan rute atau jalan yang kondisinya rusak yang menjadi rute para atlet. Hanya saja, pihaknya memastikan semua akan dilakukan pembenahan. “Perbaikan jalan atau rute lomba ajang Tour de France L’Etape Indonesia telah dilaksanakan dan dipastikan tuntas sebelum balapan tanggal 18-20 Februari mendatang. Jadi kita pastikan bahwa rute balap sepeda itu telah siap dan masih terus kita matangkan,” ungkap Lalu Firman Wijaya.
Pihaknya menyampaikan untuk menyuksekan kegiatan tersebut, mereka telah melakukan rapat beberapa kali dan akan melakukan rapat finalisasi dengan pemerintah kecamatan, desa serta aparat pengamanan dan berbagai pihak lainnya dalam rangka pembagian tugas dalam pelaksanaan kegiatan tersebut agar bisa berjalan dengan aman dan lancar. “Untuk pengamanan juga telah dipersiapkan dengan aparat TNI dan Polri, termasuk berbagai persiapan lainnya terus dimatangkan. Tinggal tahap finalisasi saja dan akan kita lakukan rapat kembali, yang jelas kita sudah siap untuk menyambut ribuan peserta yang akan mengikuti event ini,” terangnya.
Sementara itu, Ketua KONI Lombok Tengah, M Samsul Qomar mengatakan, untuk persiapan lomba balap sepeda tersebut, saat ini telah mencapai 90 persen. Proses perbaikan untuk jalur- jalan yang akan dilalui telah dipersiapkan dan tinggal menunggu untuk jalur jalan provinsi. Oleh panitia juga sudah melakukan koordinasi dengan camat serta kades terkait untuk kelancaran acara itu. “ Untuk perangkatnya, hari ini mulai tiba di sekretariat L’etape di kantor KONI Lombok Tengah, selanjutnya akan dibawa ke Mandalika atau lokasi acara. Selain itu, panitia juga sudah menyiapkan tim medis yang standby 24 jam koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah, untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19,” terangnya.
Selain itu, ada pergelaran budaya akan ditampilkan untuk menghibur peserta berupa tari tarian, gendang belek dan musik tradisional lainnya. Di satu sisi, untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) disiapkan lokasi di sekitar area acara untuk memperkenalkan sekaligus menjual hasil produksinya. “Ini kita harapkan juga akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, makanya pelibatan dari para pelaku UMKM ini harus dilakukan dengan maksimal,” terangnya.
Pihaknya menegaskan bahwa peserta L’etafe Indonesia ada 1308 yang sudah rampung, hanya saja peserta ini tidak termasuk dari luar negeri. Karena memang adanya kebijakan pemerintah tentang karantina. Sehingga peserta dari luar negeri tidak mau karantina, karena peroses karantina selama lima hari dianggap terlalu lama. “Untuk rute memang ada yang akan menempuh 120 Km dan ada 80 Km,” terangnya. (met)
