RUPSLB Bank Muamalat Angkat Kukuh Rahardjo Jadi Direktur

H Kukuh Rahardjo

MATARAM – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, menyetujui pengangkatan Imam Teguh Saptono sebagai Direktur Utama perseroan pada Rabu (11/12). Pemegang saham Bank Muamalat Indonesia juga menunjuk Direktur Utama PT Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo sebagai Direktur baru perseroan. Susunan anyar pengurus perseroan ini akan efektif usai penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam RUPSLB Bank Muamalat Indonesia Tbk, itu memutuskan susunan pengurus perseroan diantaranya, Dewan Pengawas Syariah Ketua: Solahudin Al Aiyub, Anggota: Siti Haniatunissa Anggota: Agung Danarto. Selanjutnya, Dewan Komisaris ; Komisaris Utama Independen: Sapto Amal Damandari, Komisaris Independen: Sartono Komisaris: Andre Mirza Hartawan. Sementara itu, Direksi; Direktur Utama: Imam Teguh Saptono, Direktur Kepatuhan Karno, Direktur : Kukuh Rahardjo.

Kukuh Rahardjo yang kini masih menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank NTB Syariah membenarkan jika dirinya ditetapkan menjadi salah satu jajaran direksi atau sebagai direktur di Bank Muamalat Indonesia, tbk pada pelaksanaan RUPSLB yang digelar pada Rabu (11/12/2024) di Jakarta. Kukuh mengaku, jika proses namanya masuk menjadi calon direksi di Bank Muamalat Indonesia, tbk itu sudah berjalan beberapa bulan lalu.

Baca Juga :  8 Agenda Pembahasan RUPS Bank NTB Syariah Lancar, 1 Agenda ‘Deadlock’

“Nampaknya BMI membutuhkan orang-orang yang berkomitmen ingin membesarkan bank syariah di Indonesia,” ungkap Kukuh Rahardjo.

Dituturkan Kukuh, bahwa proses Namanya masuk menjadi salah satu yang menjabat di jajaran direksi PT Bank Muamalat Indonesia, tbk, setelah dirinya diajak diskusi oleh pemegang saham salah satu bank syariah terbesar di Indonesia tersebut. Di mana ada tujuan yang ingin dicapai, yaitu ingin membesarkan keuangan syariah di Indonesia. Bank Muamalat adalah salah satu kekuatan bank syariah di Indonesia.

“Karena semangat ini, saya pun bersedia untuk ikut bergabung di Bank Muamalat Indonesia, Tbk,” ucapnya.

Kukuh mengatakan bahwa enam tahun sudah pemegang saham memberikan kepercayaan kepadanya untuk membangun Bank NTB Syariah, sejak baru resmi terbentuks menjadi Bank Umum Syariah pada 2018 silam. Dan kini Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTB Syariah menjadi bank daerah yang pertama kali melakukan transformasi melalui proses konversi dari bank umum konvensional menjadi bank umum syariah (BUS) pada 2018 dan menjadi Direktur Utama pertama dari Bank NTB Syariah dalam membangunan perbankan syariah. Kini Bank NTB Syaroah sudah menjadi bank syariah yang kuat. Dalam pencapaiannya sejak konversi dari bank konvensional ke bank syariah penuh pada 2018 silam, kinerja Bank NTB Syariah terus menunjukkan trend yang positif. Berbagia indicator penilaian kinerja telah berhasil diraih selama kurun enam tahun menjadi Direktur Utama Bank NTB Syariah.

Baca Juga :  Bank NTB Syariah Sabet Dua Penghargaan Top Digital Awards 2021

“Saya melihat sekarang pondasi Bank NTB Syariah ini sudah kuat. Enam tahun saya membantu membangunnya, infrastruktur, teknologinya sudah cukup mapan. Bank Daerah ini sudah cukup stabil. Alangkah baiknya lagi kalau saya bisa berkontribusi juga untuk membangun perbankan syariah nasional,” ungkapnya.

Kukuh menyampaikan jika terkait penetapannya sebagai salah seorang direksi di Bank Muamalat Indonesia, Tbk, juga sudah disampaikan kepada komisaris Bank NTB Syariah. Dan dalam waktu dekat juga dirinya akan melapor kepada pemegang saham Bank NTB Syariah, termasuk kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) NTB.

“Begitu juga kepada Bank Jatim yang sudah menuntaskan pelaksanaan KUB dengan Bank NTB Syariah untuk pemenuhan modal inti terkait pengunduran dirinya menjadi Dirut Bank NTB Syariah,” imbuhnya. (luk)