Rumput Laut NTB Kurang Berkualitas

Petani tengah memanen rumput laut di pinggir pantai. (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Hasil produksi rumput laut NTB banyak dikirim keluar daerah untuk diolah menjadi tepung. Produk yang dikirim masih bentuk mentah dengan nilai jual rendah. Untuk meningkatkan nilai jual rumput laut, yakni dengan mengolahnya menjadi produk jadi. Sayangnya, hal tersebut masih tekendala lantaran kurang bibit dan usia panen terbilang singkat.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB Yusron Hadi mengatakan, potensi rumput laut di NTB cukup bagus. Hanya saja selama ini masyarakat melakukan budidaya, kemudian hasil produksi di jual kepada para pengepul yang datang ke NTB dan di bawa ke luar daerah untuk diproses lebih lanjut, baik sebagai tepung rumput laut atau kerajinan maupun produk olahan lainnya. Padahal jika itu diolah sendiri maka meningkatkan jual, nilai ekonomi daripada produksi rumput laut supaya pendapatan petani rumput laut dari waktu ke waktu bisa ditingkatkan.

“Kendala kita melihat situasi lapangan adalah proses produksi, pertama adalah bibit kemudian kedua masa waktu produksi mereka panen relatif usia yang masih belum matang,” ujar Yusron Hadi, Kamis (11/3).

Hal tersebut tentu saja memengaruhi kualitas daripada hasilnya nanti. Proses budidaya normalnya selama 40-45 hari, tetapi petani budidaya karena kebutuhan, mereka justru panen pada usia 30-35 hari dan sudah dijual. Konidisi ini akan memengaruhi daripada kualitas rumput laut.

“Disamping juga mungkin kaitan dengan serapan, prasarana pasca panennya,  tempat pengeringan dan sebagainya supaya kualitas rumput laut itu bagus,” katanya.

Untuk sentra produksi rumput laut di Kabupaten Lombok Barat berada di Kecamatan Sekotong, sedangkan di Kabupaten Lombok Timur terpusat di Serewe dan Ekas, Kecamatan Jerowaru. Sementara di Kabupaten Lombok Tengah terpusat di Gerupuk dan Teluk Bumbang, Kecamatan Pujut. Sentra produksi rumput laut di Pulau Sumbawa tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat, meliputi Kertasari, Poto Tano, dan Giantar. Sedangkan di Kabupaten Sumbawa tersebar di Teluk Saleh meliputi Tanjung Bele, Moyo Hilir, Kwangko. Sementara di Kabupaten Dompu terpusat di sejumlah wilayah Teluk Saleh, seperti Manggelewa, Nanga Tumpu, dan Kempo.

Sementara itu, produksi rumput laut di NTB pada tahun ini ditargetkan 930 ribu ton. Meningkat dari tahun sebelumnya 915 ribu ton, peningkatan pada tahun ini sekitar 15 ribu ton. Target produksi rumput laut tersebut menyebar di tujuh kabupaten, yakni Kabupaten Lombok Barat sebanyak 82 ribu ton, Lombok Tengah 57 ribu ton, Lombok Timur 104 ribu ton, Sumbawa Barat 85 ribu ton, Sumbawa 450 ribu ton, Dompudua ribu ton, dan Kabupaten Bima 150 ribu ton.

“Kita harap terus meningkat karena bagaimana pun juga rumput laut termasuk daerah lima besar di Indonesia untuk potensi rumput laut,” tandasnya. (dev)

Komentar Anda