Rumah Warga di Karang Bongkot Terancam Ambrol

GIRI MENANG – Rumah warga di Dusun Perempuan Desa, Desa Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi, terancam ambrol karena tergerus arus air Kali Babak. Rumah yang berdiri di pinggir kali semakin lama semakin tergerus dan jarak antara sungai dan rumah ini sudah semakin dekat.
Pemilik rumah menuturkan dalam beberapa tahun terakhir ini luas kali makin melebar dan menggerus lahan miliknya di mana beberapa tahun yang lalu jarak antara rumah dengan bibir kali mencapai 10 meter.” Dulu ini jaraknya sekitar 10 meter dari sungai, tapi semakin lama semakin habis,” ungkap warga, Dahri, Kamis (13/2).

Dulu luas kali babak di dekat rumahnya ini tidak seluas atau selebar sekarang ini. Namun seiring berjalan waktu lahan miliknya tergerus oleh aliran air kali sehingga pada Senin lalu saat terjadi banjir lahan miliknya semakin tergerus.” Jika tidak segera diperbaiki rumah ini akan longsor jika terjadi banjir yang seperti Senin kemarin,“ ungkapnya.

Dahri berharap pemerintah desa maupun Pemkab Lombok Barat memberikan perhatian serius terhadap keberadaan rumahnya. Dia berharap agar segera dilakukan pemasangan talud khususnya untuk yang di dekat rumahnya saja, karena tidak ada lahan tempat ia pindah.” Kalau bisa di depan ini dulu yang diperhatikan, agar tidak longsor tiba-tiba,” harapnya.

Dahri berharap dilakukan pemasangan beronjong kalau memang tidak bisa secara keseluruhan minimal jarak 50 meter dari rumahnya ini bisa ditangani.”Kita tetap was-was kalau malam hari. Takut kita tidur,” ungkapnya.
Di sekitar bantaran kali ada sekitar 10 Kepala Keluarga yang yang tinggal. Rumah Dahri yang paling dekat dengan bibir kali rumahnya ambrol jika tidak ditangani dengan segera.
Sebelumnya untuk penanganan Kali Babak Bupati Lombok Barat terpilih H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ) menyampaikan bahwa keberadaan kali harus dinormalisasi oleh BWS. Kali ini memang kewenangan BWS. Maka nanti pihaknya akan berkoordinasi dengan BWS.” Nanti kita aja koordinasi dengan BWS untuk mengatasi masalah sungai ini,” katanya.

Ada dua hal kata LAZ, yang menjadi atensi yaitu mengurangi pendangkalan dengan melakukan normalisasi dan upaya pemasangan talud di bibir sungai.” Upaya yang akan kita lakukan dengan BWS melakukan normalisasi dan pemasangan talud,” tegasnya.
Hal ini yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir lagi. LAZ mengingatkan agar kejadian banjir tahun ini menjadi pembelajaran supaya tahun depan tidak terjadi lagi. Pemda diminta lebih antisipatif lagi.(ami)