GIRI MENANG – Sejumlah warga Dusun Jeranjang Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung Lombok Barat (Lobar) melakukan aksi protes terhadap buruknya kualitas jalan pada ruas Bongor-Pantai Induk, tepat di depan PLTU Jeranjang, Selasa (6/2) kemarin. Bahkan sesaat dilakukan aksi penanaman pisang oleh sejumlah warga setempat. Di jalan tempat ditanami pohon pisang itu sendiri tampak berupa urukan tanah berlumpur. Pengurukan dilakukan oleh Pemerintah Desa Taman Ayu.
Ditemui pascapenanaman pisang ini, Kepala Desa Taman Ayu, Junaedi menerangkan, ruas jalan yang diprotes tersebut akan dibangun tahun ini oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lobar. Hanya saja di saat musim hujan saat ini, kondisi jalan berlubang di sana semakin parah karena genangan air. Lantas Junaedi berinisiatif menggunakan uang pribadinya untuk menimbun jalan tersebut, sementara dikerjakan. Tetapi yang dipakai menimbun itu adalah tanah. “Begitu kena hujan, jadi berlumpur. Seharusnya pakai sirtu (pasir dan batu). Makanya tadi kita sempat angkat tanah itu, kita akan ganti dengan sirtu,” jelasnya kemarin.
Dia pun meminta kepada warga untuk sedikit lebih bersabar lagi, karena ruas jalan tersebut akan dibangun tahun ini. Perkiraannya akan mulai dibangun pada April 2018. “Anggarannya saya kurang tahu. Tetapi kemarin saat musrenbang, disampaikan masuk daftar tahun ini akan dibangun. Insha Allah bulan empat dibangun,” jelasnya.
Kepala Dinas PUPR Lobar, I Made Arthadana membenarkan ruas Bongor-Pantai Induk dibangun tahun ini, termasuk di lokasi yang diprotes. Berdasarkan data dari Rencana Umum Pengadaan (RUP) Pemerintah Kabupaten Lobar Tahun Anggaran 2018, pada Dinas PUPR Lobar, ruas Bongor-Pantai Induk yang merupakan bagian dari ruas yang diprotes warga kemarin, masuk dalam paket pengerjaan 2018. Nama paketnya adalah Paket V (Lima) Peningkatan Jalan Kabupaten (DAK Penugasan Bidang Jalan Prioritas Daerah) Ruas (132) Bongor-Pantai Induk dengan total pagu anggaran Rp 5,15 miliar. (zul)
