MATARAM– Akibat dari melonjaknya pasien ruang Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSUD Kota Mataram beberapa hari ini penuh.
Akibatnya pihak rumah sakit terpaksa merujuk pasien untuk bisa dirawat inap ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSU) Provinsi NTB. Kondisi pasien yang kekurangan ruang perawatan ini diakui Direktur RSUD Kota Mataram dr H Herman Mahaputra. Dia menjelaskan beberapa pekan ini kunjungan pasien yang datang ke RSUD Kota Mataram memang cukup meningkat. Sebagian dari pasien yang datang berkunjung harus dirawat inap sehingga kapasitas ruang inap yang dimiliki RSUD tidak bisa menampung pasien yang datang.” Benar sekali kami ruang perawatan kami sudah overload oleh pasien yang datang,” kata Herman Jumat kemarin (16/12).
Meskipun ruang perawatan di RSUD Kota Mataram sudah penuh, tetapi pihaknya tidak ada istilah menolak pasien yang datang untuk berobat. Jika memang masih kamar yang kosong, pihak rumah sakit pasti akan disiapkan meskipun kamar tersebut tidak untuk kelas umum atau pasien BPJS.
Ia menambahkan meskipun pasien kelas I sampai III, maka bisa difasilitasi untuk menempati ruang perawatan VIP tanpa harus dikenakan biaya perawatan dan kamar seperti perawatan pasien VIP. Dengan catatan keluarga pasien tentunya harus siap dipindah kapan saja begitu kamar yang sesuai dengan kelasnya sudah tersedia. Sedangkan kalau memang kamar sudah benar-benar penuh, pihak rumah sakit menawarkan kepada keluarga pasien agar mau dirawat di RSUD Provinsi NTB. Hal ini dilakukan kalau sudah benar- benar tidak kamar lagi.” Walaupun kamar penuh, kami tidak boleh menolak pasien,” tegasnya.
Dari beberapa pengalaman yang dihadapi sejak kamar mulai penuh, beberapa keluarga pasien memilih untuk tetep dirawat di RSUD Kota Mataram daripada dirujuk ke rumah sakit lain sambil menunggu pasien yang keluar.
Angka kunjungan ke RSUD Kota Mataram terus meningkat. Menurut Herman, kunjungan ke IGD RSUD Kota Mataram sudah mencapai angka 5 ribuan pasein sebulan. Sedangkan jumlah kamar yang ada di RSUD Kota Mataram sekitar 230 kamar. Belum lagi pasien yang datang ke poliklinik dsetiap hari kunjungannya bisa mencapai 500 sampai 700 orang dalam satu hari.
Tahun depan manajemen RSUD Kota Mataram berencana menambah kamar. Direncakan pada tahun 2017 nanti jumlah kamar di rumah sakit bisa menjadi 350 sampai 500 kamar. '' Tahun depan kami sudah siapkan anggaran untuk penambahan kamar,” tegasnya.
Anggaran penambahan kamar didapatkan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diperoleh Pemkot Mataram sekitar Rp 26 miliar. Kamar baru yang akan dibangun nanti berada di depan IGD. Kedepannya memang sudah dirancangan untuk pengembangan perluasan IGD karena ramainya kunjungan pasien yang datang.
Kodisi ruang perawatan yang overload juga terjadi di fasilitas kesehatan Puskesmas. Seperti di Puskesmas Karang Taliwang ruang perawatan juga penuh beberapa hari ini.” Ruang perawatan kami juga sudah full,” kata Kepala Puskesmas Karang Taliwang I Made Pasek Sugiartha.
Sebagian besar pasien rawat inap ini mengidap diare dan demam tinggi. Selain itu penyakit yang banyak dialami berkaitan dengan penyakit gatal-gatal yang disebabka terkontaminasi bakteri setelah terjadi banjir atau hujan. (ami)