Ruang Belajar SDN 3 Suangi Timur Mulai Diperbaiki

DIPERBAIKI : Ruang belajar SDN 3 Suangi Timur yang rusak parah mulai diperbaiki. (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur melakukan penanganan terhadap bangunan SDN 3 Suangi Timur Kecamatan Sakra yang rusak. Perbaikan  mulai dilakukan terutama terhadap  ruang belajar yang rusak parah pada bagian atapnya.

Anggaran perbaikan  ruang belajar SDN 3  Suangi  Timur ini bersumber dari Dana Tidak Terduga (DTT) dengan nilai Rp 100 juta. Pihak sekolah bersyukur bangunan yang rusak selama bertahun- tahun akhirnya diperbaiki. Terlebih lagi satu ruang belajar yang juga kondisi rusak parah sebelumnya tetap digunakan untuk aktivitas belajar-mengajar. “ Alhamdulillah, terimakasih banyak kepada Pak Bupati, Dikbud, BPBD yang cepat merespon dan merenovasi ruangan belajar ini. Terima kasih kepada media yang telah membantu kami menyuarakannya,” ungkap kepala Sekolah SDN 3  Suangi Timur Qomarul Wahidah.

Untuk perbaikan sendiri telah mulai dilakukan pembongkaran  terutama pada Sabtu lalu.  Perbaikan atau renovasi tersebut dilakukan pada bagian atap, jendela dan pintu.”Kerusakan terparah memang di bagian atap sekolah. Untuk bagian lainnya seperti pengecatan tembok, lantai dan plafon belum bisa tersentuh,” imbuh dia.

Untuk beberapa item yang belum bisa tersentuh dalam renovasi ini diharapkan nantinya akan bisa ditangani oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).  Ketika ada bantuan renovasi dari Dikbud yang diperuntukkan untuk sekolah yang rusak akibat bencana gempa termasuk juga rusak karena termakan usia supaya tidak dialihkan ke tempat lain.  Tapi sebagian dari bantuan itu diberikan ke sekolah mereka.”Masih banyak bagian-bagian sekolah dan ruangan kelas lainnya yang butuh perbaikan. Bahkan  hampir di semua ruangan kelas di sekolah kami ini kondisinya rusak.  Meskipun itu sebagian dari beberapa item yang membutuhkan perbaikan itu kondisinya rusak ringan dan sedang,” imbuhnya.

Berkaitan dengan renovasi ini pihaknya sama sekali tidak menyangka Pemkab Lombok Timur akan melakukan penanganan dengan secepat ini. Terlebih lagi mereka sebelumnya telah berupaya mengajukan usulan  renovasi ke Dikbud namun tak  kunjung dilakukan perbaikan.”Kami berharap yang kami ajukan itu tidak dialihkan ke yang lain, karena masih banyak bagian yang harus diperbaiki, bukan yang di dua ruangan ini saja tapi kelas yang lain juga,” terangnya.

Ruang  kelas yang ditempati kelas 1 kondisinya  lebih parah dari dua ruangan yang saat ini sedang ditangani BPBD. Namun ruang belajar itu diakui telah direnovasi dengan cara dicicil menggunakan dana bantuan Operasional Sekolah (BOS) meski masih jauh dari kata bagus. Karenanya untuk mengantisipasi kekurangan kelas, para siswa yang menggunakan kelas yang rusak untuk sementara waktu dialihkan ke kelas lain. Apabila jam belajar padat maka sebagian siswa akan alihkan belajar di halaman sekolah.”Kelas siswa yang lagi olahraga akan digunakan nanti oleh siswa kelas dua ini, tapi kalau sudah masuk belajar siswa yang olahraga kita belajar di halaman sekolah,” ungkapnya.

Sementara itu kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dikbud Lombok Timur Izzuddin menyampaikan pada tahun ini Dikbud mendapatkan Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak Rp 45 miliar. Akan tetapi sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti arah penggunaan DAU tersebut. Mengingat pengalokasian dana itu ada kewenangan DPRD Lombok Timur. Namun sebagian anggota dewan telah merencanakan agar DAU tersebut digunakan untuk perbaikan sekolah-sekolah yang  rusak dan sudah diverifikasi untuk dilakukan perbaikan tahun ini. Dari hasil verifikasi terdapat sebanyak 44 ruangan belajar dari 32 sekolah yang rusak butuh perhatian serius, termasuk SDN 3 Suangi Timur.  Diperkirakan 32 sekolah ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 23 miliar.”Sekolah-sekolah yang ditangani oleh BPBD itu, masuk juga dalam data yang kami verifikasi itu, semuanya itu akan ditangani juga dari dana DAU ini. SDN 3 Sungai Timur dan Pringgasela itu sudah masuk dalam data kami,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda