RTG Cepat, Dibangun Hanya Tiga Hari, Ada yang Berminat?

DIRESMIKAN: Direktur Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) Kemenristek Brin, Humatua Daulay dan Bupati KLU Djohan Sjamsu meresmikan RTG cepat. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Rumah Cepat Mitigasi Bencana KENDS UPVC hasil riset kerja sama Kemenristek, BPPT, Univeristas Dipenogoro dan Unram diperkenalkan kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk menjadi alternatif rumah tahan gempa (RTG) yang kini tengah dibangun. Apalagi masih ada sekitar 15 ribuan RTG belum terbangun pascagempa 2018.

RTG model baru ini dibangun di seberang jalan rumah Bupati KLU Djohan Sjamsu. “Rumah prototipe ini merupakan hasil riset kerja sama dengan banyak pihak termasuk Kemenristek. Selain cepat juga menjadi salah satu cara memitigasi bencana untuk RTG,” ungkap Direktur Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) Kemenristek Brin, Humatua Daulay, di sela-sela acara, Jumat (9/4).

Baca Juga :  Bupati KLU Minta Patung Karya Seniman Janson Diangkat

Hadir dalam acara ini, Wakil Rektor IV Unram, LPPM Unram, pihak Universitas Dipenogoro, dan Tim Riset BPPT. Dikatakan, dalam program RTG ini, Kemenristek juga berkoordinasi dengan BNPB untuk pembangunan rumah.

Adapun keunggulan RTG ini sangat banyak, tidak hanya dari kecepatan membangun yang 10 kali lebih cepat, melainkan juga anti-rayap dan tahan api. “Jika hitungannya per rumah hanya butuh waktu 3 hari, maka 10 kali lebih cepat dari rata-rata rumah RTG lainnya. Demikian juga dengan pengurusan pendanaannya bisa lebih cepat juga dari BNPB,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Teknologi Polimer, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Candra Liza menjelaskan, rumah mitigasi bencana itu tipe 36 dengan banyak kelebihan. “Kita berharap bisa melibatkan SMK karena konsep dari pembangunan ini adalah keterlibatan anak SMK untuk mengembangkan rumah prototipe ini. Karena ruhnya dari riset ini adalah membantu daerah yang mengalami bencana dan nominal harganya juga relatif murah. Berbeda ketika menggunakan analisa PU pasti harganya mahal. Kita ingin membantu daerah yang mengalami bencana,” jelasnya.

Baca Juga :  Mantan Kasi Dikbudpora KLU Jadi Tersangka

Sementara itu, Bupati KLU Djohan Sjamsu mengatakan, pihaknya menyambut baik rumah mitigasi bencana ini. “Saya berharap masyarakat juga bisa menjadikan altentif, khususnya bagi warga yang belum mendapatkan RTG,” katanya. (flo)

Komentar Anda