RSUP Akui Ada Dokter Jarang Masuk

MATARAM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB tidak membantah tudingan Ombudsman Perwakilan NTB, yang mengatakan ada dokter jarang masuk kerja.

Hal itu juga sesuai dengan hasil rapat evaluasi pihak RSUD Provinsi NTB. Pejabat Harian (Plh) RSUD Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi pihaknya, beberapa unit memiliki kinerja tidak maksimal. Salah satu penyebabnya dokter yang tidak ada pada jam kerja. "Masukan dari pihak luar dalam hal ini Ombudsman, kita akan tindaklanjuti kedepannya," kata Fikri saat ditemui di rumah sakit, Kamis kemarin (9/6).

Dikatakan, saat ini pihaknya memang sedang berbenah. Tidak hanya soal pelayanan kepada pasien, tetapi juga dalam hal fisik bangunan rumah sakit. Oleh karena itu, masukan dari pihak luar sangat diapresiasi dan menjadi atensinya.

Baca Juga :  Harus Ke Sanglah, Datangi Walikota untuk Minta Ongkos

Adanya dokter yang jarang masuk lanjutnya, memang tidak dapat dipungkiri. Pada instansi manapun tentunya selalu ada pegawai yang rajin dan tidak rajin. “Kami juga kan sudah evaluasi, memang masih harus banyak berbenah kedepannya,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD Provinsi NTB, Agus Rusdhi menambahkan, meskipun ada satu atau dua dokter yang jarang masuk tetapi tidak mengganggu pelayanan. Menurutnya, ada kesalahpahaman yang terjadi sehingga Ombudsman membuat kesimpulan seperti itu.

Dikatakan, jumlah dokter di RSUD Provinsi NTB sebanyak 91 orang. Tidak semua dokter hanya bekerja di RSUD, mengingat beberapa orang merupakan dokter dari Unram. “Jadi terkadang ada dokter yang tidak mengisi absensi, tapi mereka tetap kok bekerja melayani,” kilahnya.

Baca Juga :  Gubernur NTB Bakal Bangun RSUP di Kota Bima

Ia membantah apabila dari 91 dokter hanya 27 persen saja yang selalu masuk, sementara 73 persennya sering tidak masuk. “Memang ada beberapa unit sih yang kurang pelayanannya, tapi sudah kita tegur kok masalah itu. Kan kita juga pakai Undang-Undang Disiplin PNS,” terangnya.

Dilansir Radar Lombok sebelumnya, Ombudsman Perwakilan NTB mengungkapkan hasil penyelidikannya selama 6 bulan terakhir. Ditemukan ada dokter yang jarang masuk, selain itu juga pelayanan RSUD Provinsi NTB banyak dikeluhkan oleh masyarakat. (zwr)

Komentar Anda