RSUD Tanjung Bangun Fasilitas Tambahan Tahun Ini

RSUD Tanjung
TAMBAH FASILITAS: Bekas Kantor Camat Tanjung lama di depan RSUD sudah diratakan untuk pembangunan fasilitas tambahan RSUD Tanjung. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Sejumlah fasilitas tambahan akan dibangun RSUD Tanjung Kabupaten Lombok Utara (KLU) tahun ini.

Direktur RSUD Tanjung, dr. H. Lalu Bahrudin merincikan, fasilitas yang akan dibangun itu antara lain landscape senilai Rp 2,8 miliar, Tempat Penitipan Anak (TPA) senilai Rp 300 juta, ruang tunggu senilai Rp 200 juta, Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) senilai Rp 1,6 miliar. “Ini semua kita lelang di ULP kecuali ruang tunggu harus penunjukan langsung. Yang sudah selesai lelang baru TPA,” jelasnya, Selasa (3/4).

Selain itu ada juga pembangunan poli TB, poli narkoba dan Hiv/Aids senilai Rp 200 juta di bekas Kantor Camat Tanjung lama di depan RSUD. Kemudian penembokan keliling RSUD senilai Rp 300 juta dan parkir ambulans senilai Rp 200 juta. “Ini semua sedang proses penyiapan,” terangnya.

Pihaknya sendiri merencanakan untuk pembangunan sejumlah fasilitas RSUD ini, pihaknya akan mengundang kepala daerah untuk melakukan peletakan batu pertama. Sekaligus juga peresmian ruang cuci darah yang tuntas dibangun 2017.

Kemudian disinggung mengenai parkir, pihaknya akan segera melakukan penandatanganan MoU dengan pihak ketiga. Dengan harapan pengelolaan parkir RSUD berjalan maksimal. Sebab saat ini pendapatan dari parkir baru masuk sebesar Rp 4 juta per bulan. “Kita harap pihak ketiga lebih besar,” harapnya.

Baca Juga :  Korban Pungli RSUD Dianjurkan Lapor Polisi

Pembangunan fasilitas pelayanan tiada lain bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sejauh ini RSUD Tanjung baru memiliki sejumlah poli, di antaranya pelayanan umum, poli penyakit dalam, poli anak, poli syaraf, poli bedah, poli kandungan dan kebidanan, poli mata, poli THT, poli radiologi, poli psioterapi, poli patologi klinik, poli anastesi. “Tahun ini THT dan bedah akan ada penambahan, karena kita masih kekurangan dokter spesialis,” ungkapnya.

Jika mengacu ke target RPJMD semestinya bangunan RSUD sudah mantap pada 2020. Namun, target RPJMD itu diklaim melampui. Fasilitas bangunan yang sudah ada yaitu, gedung depan dibangun 2011. Kemudian 2016 terdapat pembangunan 8 gedung. Di antarnya Gedung A khusus manajemen RSUD, Gedung B khusus poli dan penunjang, Gedung C khusus ICU, bersalin dan OK (ruang operasi/bedah sentral), Gedung D instalasi rawat inap (Irna) Kelas I dan II, serta ruang VIP di lantai 3, Gedung E Irna Kelas III, Gedung F ada dua aula di lantai dua dan lantai bawah gudang obat, instalasi perbaikan RS (bengkel), oksigen sentral dan dapur. “Ini mampu kita realisasi tahun 2016,” terangnya. 

Baca Juga :  Rekrutmen Pegawai RSUD Provinsi NTB, 1.871 Pelamar Terpental

Meski demikian, tak membuat puas diri. Bahrudin juga menargetkan tahun depan akan merealisasikan tiga inovasi yang sedang digodok. Yaitu, sistem pendaftaran berbasis online. Kini juga sedang menggarap aplikasi SIMRS online. Jadi, masyarakat gampang bisa mendaftarkan diri, cukup dari rumah. Selain itu, ruang pendaftaran akan diperbaiki konsepnya agar masyarakat semakin nyaman. “Kita juga akan bekerja sama dengan dukcapil ketika masyarakat daftar. Ketika klik bisa langsung muncul. Tidak seperti sekarang masih menulis semuanya sehingga pasien lain lama menunggu,” harapnya.

Selain itu pihaknya menargetkan seluruh halaman RSUD menjadi green hospital. Kemudian akan diadakan ekstra hospital yang akan melayani di luar RS. Dokter turun ke masyarakat bekerja sama dengan DP2KBPMD khusus bidang KB. Selanjutnya tahun ini ada rencananya sub spesialis seperti jantung dan tulang, tetapi belum sanggup karena kondisi keuangan belum memungkinkan dan dokternya belum ada. “Ini yang akan kita rencanakan bekerja sama dengan RSUP jika kelebihan dokter. Dalam seminggu bisa dua kali kunjungan,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda