PRAYA-Direktur RSUD Praya, dr Muzakir Langkir menyambut baik peraturan daerah yang menunjuk langsung rumah sakit daerah sebagai tempat cek kesehatan calon tenaga kerja Indonesia (CTKI).
Langkir mengaku, pihaknya sama sekali tidak keberatan melayani cek kesehatan CTKI. Malah, semua sarana dan prasarana sudah disiapkan jika memang ketentuannya seperti itu. Termasuk sejumlah kebutuhan atau persyaratan, seperti gedung, alat tes uji, tenaga dan yang lainnya, pihak rumah sakit sudah memilikinya. “Dari segi sarana dan prasarana, kita sudah siap untuk melakukan cek kesehatan,” katanya, kemarin (9/3).
[postingan number=3 tag=”loteng”]
Dikatakan, tes kesehatan bagi CTKI ini, mekanismenya akan dipadukan dengan manajemen rumah sakit dengan Layanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (LPTSP). Di mana untuk tim medis kemungkinan besar ada yang dari rumah sakit dan ada yang dari luar. Sebab, minimal tenaga medis mulai dari dokter umum, dokter spesialis, dokter konsultasi petugas laboratarium dan lainnya, harus sesuai kebutuhan. “Tenaga medis harus sesuai kebutuhan, sebab sehari saja bisa sampai ratusan yang harus ditangani,” sebutnya.
Langkir menambahkan, setiap program baru pastinya akan ada dampak positif dan negatif. Di mana dampak positifnya, tentunya dari hasil cek kesehatan tersebut anggarannya bisa masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemudian sisi negatif, tentunya ini akan berpengaruh terhadap sejumlah klinik, sebab selama ini para CTKI hanya melakukan tes kesehatan di klinik. “Kemungkinan besar klinik akan mengeluh lantaran izin cek kesehatan bagi CTKI klinik tidak memiliki kewenangan lagi,” tutupnya. (cr-ap)
